Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengatakan, bahwa pihaknya membahas berbagai upaya pemberantasan korupsi saat bersilaturahmi dengan pimpinan Mahkamah Agung (MA), termasuk di antaranya terkait Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
"MA juga bagian dari Stranas PK dalam rangka strategi nasional pencegahan korupsi, ini juga kita bicarakan supaya pemberantasan korupsi itu betul-betul dilakukan ekosistemnya berjalan dengan baik," kata Setyo saat ditemui usai pertemuan tersebut di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Setyo menjelaskan, pertemuan itu dilakukan dalam rangka silaturahmi pimpinan baru KPK agar kedua lembaga saling mengenal satu sama lain. Adapun, Setyo dilantik sebagai Ketua KPK pada Senin (16/12/2024).
"Misalkan, ada beberapa peraturan MA atau yang sering disebut dengan Perma mungkin baru muncul atau belum disosialisasikan. Kami belum tahu dan itu ada kaitan dengan pelaksanaan tugas, itu juga disampaikan," tuturnya.
Dikatakan pula oleh Setyo bahwa pertemuan dengan pimpinan MA turut membahas survei penilaian integritas. Menurut Ketua KPK, pihaknya perlu menyosialisasikan survei tersebut karena berpengaruh terhadap isu-isu pemberantasan korupsi.
"Tadi saya mendapat laporan LHKPN-nya MA untuk tahun 2023 itu hampir 99,9 persen. Itu hal yang positif, pastinya itu sudah dilakukan secara maksimal. Kalau itu ada kekurangan-kekurangan hal yang lain itu akan ditingkatkan oleh pihak MA," sambung dia.
Lebih jauh, pertemuan itu membahas masalah integritas yang berkaitan dengan fenomena belakangan ini, yakni aparat penegak hukum hingga aparatur peradilan di lingkungan MA terjerat kasus rasuah.
Setyo menyebut gaya kepemimpinan Ketua MA Sunarto yang mengutamakan kesederhanaan diharapkan dapat menjadi teladan bagi insan MA hingga ke tingkat pengadilan negeri. Menurut dia, gaya kepemimpinan itu memiliki pengaruh signifikan.
"Pengaruhnya akan luar biasa. Hal-hal yang selama ini mungkin ada penyalahgunaan, penyimpangan kewenangan dan kekuasaan, dan lain-lain, dengan cara-cara apa yang sudah dilakukan oleh Ketua MA itu nanti yang lain tinggal mengikuti, menyesuaikan hal yang positif, sehingga yang jelek-jeleknya itu makin lama makin berkurang," ujarnya. (Sumber: Antara)
Baca Juga: Drama KPK vs PDIP: Setyo Budiyanto Tegaskan Pimpinan KPK Dipilih Rakyat, Bukan Jokowi
Berita Terkait
-
Blak-blakan Usai Diperiksa KPK, Arief Budiman Bocorkan Pemeriksaan Kasus Hasto PDIP
-
Rampung Diperiksa, Eks Ketua KPU Arief Budiman Dicecar 29 Pertanyaan KPK: Isinya Sama Seperti 5 Tahun Lalu
-
Skandal Vonis Bebas Ronald Tannur, MA akan Berhentikan Sementara Mantan Ketua PN Surabaya Sebagai Hakim
-
KPK Apresiasi Komitmen BRI dalam Melawan Korupsi di Sektor Perbankan
-
Teka-teki Hasto Bungkam Usai Diperiksa KPK Terbongkar, Tiru Strategi Megawati Era Orba?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
5 Fakta Korupsi Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Pengadilan Ungkap Alasan Penahanan
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
-
Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas