Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menyisir anggaran dari berbagai program untuk dihemat. Hal ini dilakukan setelah adanya instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk penghematan berbagai anggaran dinas.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Michael Rolandi Cesnanta Brata, mengatakan pihaknya masih mendata apa anggaran yang perlu dihemat. Sebab, program yang disasar mencakup kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat kota hingga kelurahan.
"Secara teknis teman-teman di seluruh perangkat daerah Pemprov DKI sudah diinstruksikan untuk melakukan identifikasi pos-pos mana yang akan diusulkan untuk dilakukan efisiensi atau penghematan," ujar Michael kepada Suara.com, Senin (27/1/2025).
Berdasarkan Inpres Prabowo, Michael mengatakan salah satu kegiatan yang paling dipangkas adalah perjalanan dinas hingga 50 persen dari anggaran awal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
"Untuk belanja perjalanan dinas di kami itu tahun 2025 itu ada sekitar Rp 350 miliar. Sehingga kalau dihemat 50 persen, mungkin angka penghematannya mencapai Rp 175 miliar," kata Michael.
Selanjutnya, kebijakan ini akan menyasar kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, publikasi, percetakan, hingga seminar. seminar
"Yang ketiga adalah terkait dengan belanja yang bersifat pendukung yang tidak memiliki output yang terukur, itu pada belanja operasi misalnya seperti belanja sewa hotel, belanja sewa mobil, belanja operasional kantor, belanja pemeliharaan dan belanja modal pengadaan peralatan," ucapnya.
"Itu juga diminta untuk para OPD untuk diidentifikasi untuk dilakukan penghematan," lanjutnya menambahkan.
Terakhir, Michael juga menyebut pihaknya akan memangkas anggaran untuk pengadaan makan dan minum di lingkungan Pemprov DKI sebesar 50 persen dari anggaran awal.
Baca Juga: Soal PDLN, Menkum Andi Agtas Klaim Kemenkum Sudah Terapkan Sebelum Aturan Terbit
"Makan-minum kalau kita rata-rata hampir sama seperti perjalanan dinas di angka 50 persen, mungkin bisa lakukan penghematan Rp300 miliar lebih," ungkapnya.
Selain perjalanan dinas dan pembelian makan-minum, Michael belum bisa menyebutkan berapa proyeksi penghematan yang bisa dilakukan Pemprov. Namun, dalam waktu dekat angkanya akan ketahuan setelah instruksi gubernur (ingub) untuk para OPD keluar.
"Jarena angkanya masih dihimpun dari SKPD, masih belum bisa secara pasti saya sampaikan, tetapi nanti minggu depan, sekitar hari Kamis atau Jumat, itu sudah bisa kita himpun dan akan kita rapatkan dalam bentuk rapat tim anggaran pemerintah daerah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pj Gubernur Jakarta Patuhi Inpres Prabowo, Anggaran Perjalanan Dinas hingga Rapat ASN Bakal Dipotong!
-
Hemat Rp20 Triliun, Prabowo Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas: Solusi atau Pencitraan?
-
Wow! Prabowo Klaim Hemat Rp20 Triliun dari Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas
-
Bukan Cuma Hemat, Perjalanan Dinas Luar Negeri Harus Berdampak
-
Soal PDLN, Menkum Andi Agtas Klaim Kemenkum Sudah Terapkan Sebelum Aturan Terbit
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan