Suara.com - Tentara Lebanon mengumumkan pada hari Senin (27/1) bahwa mereka telah mengirimkan personelnya ke Deir Mimas, sebuah kota di Distrik Marjayoun di selatan Lebanon, serta daerah perbatasan lainnya setelah penarikan pasukan Israel.
Menurut pernyataan Tentara Lebanon, penempatan pasukan ini di Deir Mimas dan wilayah perbatasan Litani selatan merupakan bagian dari operasi yang diatur bersama dengan Komite Lima Pihak, yang memantau kesepakatan gencatan senjata. Anggota komite tersebut terdiri dari Lebanon, Israel, Amerika Serikat, Prancis, dan UNIFIL.
Tentara Lebanon menegaskan komitmen mereka dalam membantu warga yang kembali ke desa mereka dan menjaga koordinasi erat dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk menstabilkan daerah di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Resolusi 1701, yang disahkan pada 11 Agustus 2006, menetapkan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, serta pembentukan zona bebas senjata antara Garis Biru (yang menunjukkan penarikan Israel dari Lebanon pada tahun 2000) dan Sungai Litani, kecuali untuk personel militer Lebanon dan UNIFIL.
Penempatan pasukan ini dilaksanakan setelah pengumuman Gedung Putih pada hari Ahad mengenai perpanjangan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel hingga 18 Februari, memberikan Israel waktu tambahan untuk menyelesaikan penarikan mereka dari selatan Lebanon, melebihi tenggat waktu yang ditetapkan sebelumnya pada 26 Januari sesuai jadwal penarikan 60 hari yang disepakati pada November 2024.
Meskipun ada jadwal tersebut, Israel menunda penarikan dengan alasan adanya ketidakjelasan dalam kesepakatan tersebut. Sejak hari Ahad pagi, warga Lebanon yang mengungsi mulai kembali ke desa mereka yang ditinggalkan akibat serangan Israel. Namun, pasukan Israel yang menolak penarikan tersebut menembaki warga yang kembali, menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.
Gencatan senjata rapuh yang telah berlaku sejak 27 November 2024 ini mengakhiri periode saling serang artileri antara Israel dan Hizbullah yang telah berlangsung sejak 8 Oktober 2023. Ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat menjadi konflik berskala penuh pada 23 September tahun lalu.
Sesuai ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan untuk menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, sebuah perbatasan de facto, secara bertahap, sementara Tentara Lebanon diharapkan dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.080 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan tenaga kesehatan, telah tewas, sementara 16.753 lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Tenggat Waktu Mundur, Israel Perpanjang Penempatan Pasukan di Lebanon Selatan
Berita Terkait
-
Jenderal Israel Akui Kekalahan: Kami di Bawah Kekuasaan Hamas
-
Serangan Brutal Israel di Tulkarem Tewaskan 2 Pejuang Hamas, Al-Qassam Bersumpah Balas
-
Hamas Serahkan Daftar 33 Tahanan Israel untuk Dibebaskan, Termasuk 25 yang Masih Hidup
-
Kejahatan Perang? Iran Kecam Serangan Israel ke Pengungsi Lebanon
-
Tenggat Waktu Mundur, Israel Perpanjang Penempatan Pasukan di Lebanon Selatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil