Suara.com - Seorang mantan jenderal Israel yang mengusulkan strategi menyerah atau kelaparan untuk Gaza utara mengatakan "perang telah berakhir sangat buruk" bagi Israel.
Giora Eiland berbicara kepada Radio Angkatan Darat Israel pada hari Senin ketika puluhan ribu warga Palestina kembali ke wilayah utara yang hancur parah sesuai dengan gencatan senjata yang dicapai dengan Hamas.
Eiland mengatakan bahwa dengan membuka koridor Netzarim, zona militer Israel yang membelah wilayah tersebut, Israel telah kehilangan pengaruh atas Hamas dan tidak akan dapat memulihkannya, bahkan jika Hamas melanjutkan perang. "Kami berada di bawah kekuasaan Hamas," katanya.
Eiland adalah penulis utama dari apa yang disebut Rencana Jenderal, yang menyerukan pemberian waktu seminggu bagi warga sipil di sepertiga utara Gaza untuk mengungsi. Seluruh wilayah tersebut kemudian akan dinyatakan sebagai zona militer tertutup, ditutup dari bantuan kemanusiaan, dan siapa pun yang tersisa akan dianggap sebagai kombatan.
Musim gugur lalu, rencana tersebut disampaikan kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang belum mengatakan apakah mereka mengadopsi sebagian darinya. Militer Israel telah membantah melaksanakan rencana tersebut.
Sekitar waktu yang sama ketika hal itu dipublikasikan, pada bulan Oktober, Israel melancarkan operasi besar di Gaza utara dan menutupnya, sehingga hampir tidak mengizinkan masuknya bantuan. Puluhan ribu orang terpaksa keluar, dan operasi itu menyebabkan kerusakan besar.
Eiland mengatakan Israel telah gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya, termasuk menghancurkan Hamas, menyingkirkannya dari kekuasaan, memulihkan rasa aman bagi masyarakat perbatasan Israel, atau memulangkan puluhan sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Ia mengatakan bahwa Hamas, sebaliknya, "sebagian besar telah mencapai semua yang diinginkannya."
Baca Juga: Tegaskan Satu Barisan dengan Malaysia, Prabowo: Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina
Berita Terkait
-
Serangan Brutal Israel di Tulkarem Tewaskan 2 Pejuang Hamas, Al-Qassam Bersumpah Balas
-
Hamas Serahkan Daftar 33 Tahanan Israel untuk Dibebaskan, Termasuk 25 yang Masih Hidup
-
Kejahatan Perang? Iran Kecam Serangan Israel ke Pengungsi Lebanon
-
Spanyol Tolak Usul Trump Pindahkan Penduduk Gaza: "Mereka Bagian dari Palestina!"
-
Tegaskan Satu Barisan dengan Malaysia, Prabowo: Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya