Suara.com - Gerakan Nurani Bangsa menyampaikan pesan kebangsaan di awal tahun 2025. Salah satu yang disoroti yakni masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.
Salah seorang tokoh Gerakan Nurani Bangsa, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu saat persalinan pada tahun 2022 di Indonesia mencapai 4.005.
Angka tersebut juga mengalami peningkatan sebanyak 4.129 kematian ibu saat persalinan di tahun 2023.
“Berarti setiap 2 jam, seorang ibu meninggal saat persalinan,” kata Sinta, dalam keterangannya, yang diterima Suara.com, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, rasio dokter terhadap jumlah penduduk juga masih sangat rendah. Berdasarkan catatan di Kementerian Kesehatan rasio dokter pada tahun 2024, hanya sekitar 0,47 per 1000 penduduk.
“Sangat rendah dibandingkan standar WHO yaitu 1 per 1000 penduduk,” ungkapnya.
Selain itu, Sinta mengaku, Gerakan Nurani Kebangsaan juga menyoroti soal aksi kekerasan terutama kekerasan di dunia pendidikan dan kekerasan berbasis gender yang terus meningkat.
“Terdapat 573 kasus kekerasan di dunia pendidikan di tahun 2024, naik 100% dari jumlah kasus tahun 2023,” katanya.
“Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat bahwa selama tahun 2024 terdapat 24.596 kasus kekerasan terhadap perempuan dari total 28.350 jumlah kasus kekerasan di Indonesia,” sambung dia.
Baca Juga: KIKA Soroti Dampak Impunitas terhadap Demokrasi dan Kebebasan Sipil di Indonesia
Selain kekerasan berbasis gender, lanjut Sinta, persoalan keterwakilan perempuan dalam politik juga menjadi tantangan dalam memastikan perspektif keadilan gender dalam penyusunan kebijakan publik.
Selain itu, elemen utama dalam indikator kesejahteraan sosial, yakni sektor ekonomi juga mengalami pasang surut karena ketidakpastian perekonomian global dan pemulihan dari pandemi Covid-19 yang berjalan lambat.
Akibatnya, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja, ketidakpastian usaha pelaku usaha kecil menengah dan penurunan daya beli masyarakat.
“Terjadi kemerosotan kelas menengah yang cenderung menjadi kelas bawah,” katanya.
Selain itu Gerakan Nurani Kebangsaan juga menyoroti soal demokrasi Indonesia. Menurut Sinta, demokrasi yang berkualitas yakni mensyaratkan penghormatan dan pemenuhan hak asasi manusia, partisipasi masyarakat, penegakan hukum, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Sebuah tatanan yang mampu memastikan ruang kebebasan warga disertai dengan berjalannya alat-alat negara sebagai penggerak utama mandat dan amanat warga negara,” ujar dia.
Berita Terkait
-
PM Prancis Sebut Elon Musk "Ancaman bagi Demokrasi"
-
KIKA Soroti Dampak Impunitas terhadap Demokrasi dan Kebebasan Sipil di Indonesia
-
Rocky Gerung: Prabowo Harus Siapkan Formula untuk Membuktikan Presiden Indonesia Bisa Setanding dengan Putin
-
Generasi Muda dan Desain Demokrasi Digital ke Depan
-
Soal Ide Pilkada Dipilih DPRD, Bahlil Sebut Tujuan Negara Bukan Hanya Demokrasi
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku