Suara.com - Kabar duka datang dari Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta. Belasan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret arus ke tengah laut.
Sebanyak 13 siswa terseret arus laut saat mandi di tepi pantai, dengan tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan 9 siswa lainnya berhasil diselamatkan.
Belasan siswa tersebut diduga bermain di jalur kapal yang merupakan zona rip current. Informasinya, peringatan sudah diberikan agar tidak bermain di area berbahaya itu. Namun, sepertinya diabaikan.
Rip current diketahui merupakan zona bahaya karena memiliki arus balik ke laut lepas yang cukup kencang. Lantas, seperti apa rip current dan bagaimana ciri-cirinya?
Pengertian Rip Current
Melansir laman BMKG, rip currenet merupakan arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai. Saking kencangnya, dapat menyeret perenang terkuat sekalipun.
Rip current muncul karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan tinggi.
Kecepatan tersebut tidak bisa dideteksi, sebab berbeda-beda tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai. Rip current yang pernah diukur memiliki kecepatan lebih dari 2 m/detik. Sehingga tentu saja sangat amat berbahaya bagi pengunjung pantai.
Ciri-ciri Rip Current
Baca Juga: Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Baron, Surisdiyanto mengungkapkan rip current seringkali tidak terlihat oleh mata. "Tetapi memiliki kekuatan yang cukup untuk menyeret wisatawan yang bermain air," katanya dikutip dari SuaraJogja, Kamis (26/12/2024).
Meski tidak kasat mata, tetapi bila diperhatikan seksama akan terlihat. Rip current biasanya terbentuk di sela-sela ombak yang pecah di garis pantai.
Air laut yang ada di zona rip current memiliki warna yang lebih gelap dan keruh. Kemudian ombaknya terlihat lebih tenang daripada sekitarnya. Akan tetapi, aliran air yang membawa pasir atau buih ke tengah laut juga perlu menjadi perhatian wisatawan.
Cara Keluar dari Rip Current
Wisatawan atau pengunjung diimbau untuk menghindari zona rip current. Namun, jika sudah terjebak ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Surisdiyanto memberikan cara untuk terlepas dari rip current. "Disarankan untuk tidak panik dan tidak melawan arus. Sebaliknya, berenanglah ke arah sejajar pantai hingga keluar dari arus tersebut, lalu kembali ke pantai," kata Surisdiyanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
-
Mengenal Lebih Dekat Puteri Komarudin, Sosok Disebut Jadi Menpora Gantikan Dito
-
Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Susul Kasus Jokowi, Roy Suryo Pertanyakan Ijazah Gibran
-
Viral! Wanita Ini Syok Isi Celengan Berubah, Uang Ratusan Ribu Mendadak Jadi Recehan
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan