Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Selasa dalam upaya mempererat kembali hubungan dengan Washington serta membahas masa depan gencatan senjata di Gaza dan strategi menghadapi Iran.
Pertemuan ini berlangsung di tengah negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas terkait tahap kedua kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera. Kedua pemimpin dijadwalkan mengadakan konferensi pers bersama setelah diskusi berlangsung.
Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari lalu, tetap menunjukkan dukungan kuatnya terhadap Israel. Namun, ada potensi ketegangan dengan Netanyahu terkait strategi jangka panjang, terutama dalam membangun kembali hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara Arab.
Tantangan Normalisasi dan Tekanan Internal
Trump menyatakan keinginannya untuk memperbarui upaya normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi. Namun, ambisi tersebut bisa terganjal oleh sikap keras Netanyahu yang menolak pembentukan negara Palestina. Sikap ini semakin mendapat dukungan dari masyarakat Israel setelah perang di Gaza.
Selain itu, Netanyahu juga menghadapi tekanan dari anggota koalisi sayap kanan di pemerintahannya yang mengancam akan menggulingkannya jika ia tidak melanjutkan operasi militer di Gaza guna menghancurkan Hamas.
Isu Iran dan Keamanan Regional
Isu lain yang menjadi agenda utama dalam pertemuan ini adalah Iran. Trump sebelumnya telah menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Teheran pada 2018 dan bersama Netanyahu bertekad mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Ketegangan semakin meningkat setelah Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke Israel tahun lalu, yang kemudian dibalas dengan serangan udara Israel. Para pengamat menilai Trump mungkin akan memberikan keleluasaan lebih besar bagi Netanyahu untuk bertindak terhadap Iran.
Perubahan Kebijakan AS dan Respons Internasional
Di awal masa jabatannya, Trump langsung menyetujui pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel yang sebelumnya diblokir oleh pemerintahan Joe Biden. Ini menandakan perubahan kebijakan AS yang lebih pro-Israel di bawah Trump.
Namun, langkah-langkah tersebut berpotensi memicu reaksi keras dari dunia internasional. Netanyahu sendiri menghadapi isolasi diplomatik akibat perang Gaza, termasuk surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang.
Baca Juga: Israel Kirim Delegasi ke Doha untuk Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
Sejumlah kelompok pro-Palestina dan aktivis pembebasan sandera Hamas merencanakan aksi protes selama kunjungan Netanyahu ke Washington, menyoroti dampak perang yang berkepanjangan di Gaza.
Dalam pernyataannya sebelum berangkat ke AS, Netanyahu menegaskan harapannya bahwa pertemuannya dengan Trump dapat membentuk ulang peta geopolitik Timur Tengah, di tengah dinamika yang terus berubah.
Berita Terkait
-
Israel Kirim Delegasi ke Doha untuk Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
-
Jepang Pertimbangkan Berikan Perawatan Medis bagi Penduduk Gaza
-
Satu Toilet untuk 205 Orang! Kisah Pilu Warga Negara India Ilegal Dideportasi dari AS
-
70 Warga Palestina Tewas di Tepi Barat Sejak Januari, Kepresidenan Palestina Kecam Agresi Israel
-
Hamas Siap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata, Tuntut Israel Tepati Janji
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi
-
Bantah Menteri Pigai, Komnas HAM Tegaskan Kasus Keracunan MBG Adalah Pelanggaran Hak Asasi
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur
-
Gebrakan Gibran di Tangerang: Tanam Jagung Pakai Traktor, Minta Bulog Inovasi Demi Swasembada
-
UU PDP Dinilai Bisa Jadi 'Tameng' Pejabat Korup, Koalisi Sipil Minta MK Beri Pengecualian
-
Belum Kelar Soal Ijazah Palsu, Kini Dokter Tifa Curiga Sudjiatmi Bukan Ibu Kandung Jokowi
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Kurir Ekspedisi Terlibat Sindikat Curanmor Lintas Provinsi! Kirim Motor Curian Pakai STNK Palsu
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
-
Viral! WNA Tabrak Lari di Tangerang, Seret Motor Korban hingga 2 Km