Suara.com - Program cek kesehatan gratis yang disediakan pemerintah di berbagai puskesmas diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Namun, tantangan terbesar bukan hanya mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pemeriksaan, tetapi juga memastikan mereka menindaklanjuti hasilnya.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama menyarankan ada empat langkah yang harus dilakukan agar masyarakat tidak hanya berhenti pada tahap pemeriksaan.
Cara pertama, menurutnya, menjadi tugas dari tenaga kesehatan untuk beri penjelasan kepada masyarakat sesudah selesai pemeriksaan.
"Penjelasan haruslah jelas dan rinci, jadi memang perlu waktu konsultasi yang baik," kata prof Tjandra kepada suara.com, dihubungi Senin (1/2/2025).
Kedua, edukasi tentang anjuran pola hidup sehat. Hal itu juga jadi tanggungjawab nake untuk mampu meyakinkan masyarakat. Ketiga, apabila hasil dari cek kesehatan gratis diperlukan adanya periksa lebih rinci, pemerintah diingatkan untuk mempermudah proses birokrasinya.
"Bagaimana prosesnya, kapan waktunya, bagaimana antreannya, apakah gratis atau berbayar dan lainnya. Itu harus jelas," kata prof Tjandra.
Terakhir, masyarakat sebaiknya tidak diabaikan begitu saja sesudah selesai pemeriksaan kesehatan gratis. Melainkan perlu diminta untuk konsultasi ulang ke Puskesmas.
"Misalnya sebulan lagi untuk dicek kembali bagaimana kesehatannya juga untuk mengecek apakah anjuran-anjuran sudah dilakukan," tuturnya.
Menurutnya, rogram cek kesehatan gratis merupakan langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatannya. Namun, tanpa tindak lanjut yang memadai, program ini bisa kehilangan dampaknya.
Baca Juga: 881 Puskesmas di Jateng Mulai Layani Cek Kesehatan Gratis, Nana Sudjana Tinjau Langsung di Semarang
Diketahui, program cek kesehatan gratis telah dimulai secara nasional hari ini, Senin (10/2). Kementerian Kesehatan menetapkan jenis pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sesuai dengan kategori usia. Untuk anak usia 6 tahun ke bawah dan dewasa di atas 18 tahun mengikuti cek kesehatan pada saat ulang tahun. Sedangkan usia sekolah 7-17 tahun mengikuti cek kesehatan gratis di sekolah setiap tahun ajaran baru.
Adapun daftar jenis kesehatan yang akan diperiksa dalam program tersebut ialah sebagai berikut:
Bayi baru lahir:
1. Kekurangan hormon firoid bawaan
2. Kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD)
3. Kekurangan hormon adrenal bawaan
4. Penyakit Jantung Bawaan Kritis
5. Kelainan Saluran Empedu
6. Pertumbuhan (Berat Badan)
Balita dan anak pra sekolah:
1. Pertumbuhan
2. Perkembangan
3. Tuberkulosis
4. Telinga
5. Mata
6. Gigi
7. Talasemia (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja)
8. Gula Darah (Pemeriksaan darah pada usia 2 tahun saja)
Berita Terkait
-
881 Puskesmas di Jateng Mulai Layani Cek Kesehatan Gratis, Nana Sudjana Tinjau Langsung di Semarang
-
Sudin Kesehatan Jakut Pastikan Puskesmas Siap Layani Cek Kesehatan Gratis, Warga Ini yang Akan Didahulukan
-
Hari Pertama Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Lansia Keluhkan Pendaftaran Pakai Aplikasi
-
Cek Kesehatan Gratis Resmi Dimulai, AM Putranto: Hadiah Terbaik Pemerintah untuk Seluruh Warga Indonesia
-
Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tanjung Priok, KSP Putranto Bagi-bagi Souvenir untuk Balita dan Lansia
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi