Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menekankan pentingnya penguatan layanan BPJS Kesehatan, seiring dimulainya program cek kesehatan gratis (CKG) secara nasional.
Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyebut bahwa CKG termasuk program penting yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga perlu diperkuat dengan layanan lain.
"Sebagai upaya preventif, itu kebijakan yang bagus. Sehingga masyarakat bisa mengetahui jenis penyakit tertentu secara dini. Tapi seharusnya kebijakan itu disinergikan dengan program BPJS Kesehatan yang juga melakukan program serupa," kata Tulus kepada Suara.com, Selasa (11/2/2025).
Data BPJS Kesehatan 2020 yang tercatat telah membiayai pengobatan sebanyak 40,9 juta orang dinilai bisa jadi bertambah dengan adanya CKG.
Menurut Tulus, adanya pemeriksaan kesehatan gratis juga jadi solusi deteksi penyakit katastropik atau penyakit-penyakit yang membutuhkan biaya tinggi dalam pengobatannya serta berpotensi timbulkan komplikasi hingga mengancam jiwa.
"Sebagai contoh, saat ini 1 dari 3 orang Indonesia adalah pengidap hipertensi dan 1 dari 5 orang Indonesia terkena diabetes melitus. Ini yang harus diantisipasi," katanya.
Diketahui, program cek kesehatan gratis telah dimulai secara nasional mulai Senin (10/2/2025) kemarin.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 10 ribu puskesmas yang akan beri layanan cek kesehatan gratis dengan target 280 juta rakyat Indonesia.
Jenis pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sesuai dengan kategori usia. Untuk anak usia 6 tahun ke bawah dan dewasa di atas 18 tahun mengikuti cek kesehatan pada saat ulang tahun. Sedangkan usia sekolah 7-17 tahun mengikuti cek kesehatan gratis di sekolah setiap tahun ajaran baru.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Sediakan 35 Puskesmas untuk Cek Kesehatan Gratis, 3 RSUD Jadi Rujukan
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyampaikan kalau masyarakat bisa mendapatkan penanganan di puskesmas jika memang hasil pemeriksaan kesehatan perlu tindakan pengobatan lebih lanjut.
Masyarakat yang membutuhkan layanan lebih kompleks juga dapat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?
-
Sebelum Insiden Penembakan 5 Petani Bengkulu, Warga Sering Diintimidasi Buntut Konflik Agraria
-
Kalibata Mencekam Semalaman, Ini Awal Mula Kerusuhan Tewaskan 2 Matel Gegara Motor Kredit
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi