Suara.com - Israel pada hari Rabu mengancam akan melancarkan perang "baru" terhadap Hamas dan melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza yang porak poranda jika militan tidak membebaskan sandera akhir pekan ini.
Pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, muncul tak lama setelah kelompok Palestina, Hamas, mengatakan tidak akan tunduk pada "ancaman" AS dan Israel atas pembebasan sandera berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang rapuh.
Mediator Qatar dan Mesir berusaha menyelamatkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku bulan lalu, sumber Palestina dan diplomat yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada AFP, sementara Hamas mengatakan negosiator utamanya berada di Kairo.
Gencatan senjata tersebut sebagian besar telah menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan dan melihat tawanan Israel dibebaskan dalam kelompok-kelompok kecil dengan imbalan warga Palestina yang berada dalam tahanan Israel.
Namun kesepakatan tersebut, yang saat ini berada dalam fase pertama selama 42 hari, telah mengalami tekanan yang semakin meningkat.
Pihak yang bertikai, yang belum menyepakati tahap gencatan senjata berikutnya, saling tuduh melakukan pelanggaran, yang memicu kekhawatiran bahwa kekerasan dapat berlanjut.
Katz mengatakan Israel akan melanjutkan perangnya jika Hamas gagal membebaskan tawanan pada hari Sabtu, ketika pertukaran sandera-tahanan keenam dijadwalkan berdasarkan ketentuan perjanjian.
Hamas mengatakan akan menunda pembebasan dengan alasan pelanggaran Israel, dan beberapa jam kemudian, Trump memperingatkan bahwa "neraka" akan terjadi jika militan Palestina gagal membebaskan "semua" sandera saat itu.
Jika pertempuran berlanjut, kata Katz, "perang Gaza yang baru... tidak akan berakhir tanpa kekalahan Hamas dan pembebasan semua sandera."
Baca Juga: Erdogan Desak Kemerdekaan Palestina, Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota!
"Itu juga akan memungkinkan terwujudnya visi Presiden AS Trump untuk Gaza," tambahnya.
Israel telah berulang kali berjanji untuk mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera sejak serangan kelompok Palestina pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Analis Mairav Zonszein dari International Crisis Group mengatakan kepada AFP bahwa meskipun terjadi pertikaian publik, pihak-pihak yang bertikai masih tertarik mempertahankan gencatan senjata dan belum "menyerah pada apa pun".
"Mereka hanya bermain perebutan kekuasaan," katanya.
Berita Terkait
-
Trump Ingin Usir Warga Palestina dari Gaza? Ini Sikap Tegas Indonesia!
-
Arab Saudi Sambut Baik Pembangunan Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina
-
Macron Kecam Rencana Relokasi Warga Palestina yang Diusulkan Donald Trump
-
Erdogan Desak Kemerdekaan Palestina, Yerusalem Timur Jadi Ibu Kota!
-
Israel Tarik Mundur Pasukan dari Tubas, Akankah Kekerasan di Tepi Barat Berakhir?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!