Suara.com - Puluhan buldoser, kendaraan konstruksi, dan truk pengangkut rumah mobil berbaris di sisi Mesir di perbatasan Rafah pada hari Kamis, menunggu untuk memasuki Gaza, media Mesir yang berafiliasi dengan pemerintah melaporkan.
Al-Qahera News, yang memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen Mesir, mengatakan peralatan tersebut diposisikan di perbatasan sebagai persiapan untuk memasuki wilayah Palestina yang dilanda perang.
Seorang fotografer AFP juga mengonfirmasi melihat kendaraan, termasuk truk pengangkut karavan, menunggu di perbatasan.
Namun, seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan mesin berat tidak akan diizinkan memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.
"Tidak ada karavan (rumah mobil) atau peralatan berat yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, dan tidak ada koordinasi untuk ini," tulis Omer Dostri, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di X.
"Menurut perjanjian tersebut, tidak ada barang yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah," tambahnya.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung, Rafah telah dibuka untuk evakuasi korban luka dan sakit. Bantuan lain juga diizinkan masuk ke wilayah tersebut melalui penyeberangan Kerem Shalom.
"Kami mendukung mereka (Palestina) dan semoga hari-hari yang lebih baik akan segera tiba," kata Ahmed Abdel Dayem, seorang pengemudi di perbatasan, kepada AFP.
Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas rencana Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania, sebuah langkah yang menghadapi tentangan keras dari kedua negara.
Baca Juga: Ultimatum Israel: Bebaskan Sandera atau Perang Baru di Gaza!
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyebut pemindahan tersebut sebagai "ketidakadilan" yang "tidak dapat dilakukan Mesir", sementara Raja Yordania Abdullah mengatakan negaranya tetap "teguh" dalam posisinya menentang pemindahan paksa warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara Arab akhir bulan ini dan mengumumkan minggu ini bahwa mereka akan menyajikan "visi komprehensif" untuk rekonstruksi Gaza dengan cara yang memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka.
Mesir dan Yordania, keduanya sekutu utama AS, sangat bergantung pada bantuan asing dan AS dianggap sebagai salah satu donor utama mereka.
Berita Terkait
-
Erdogan Tegaskan Kemerdekaan Palestina Kunci Stabilitas Timur Tengah
-
Mantan PM Skotlandia Humza Yousaf Kecam Rencana Trump untuk Gaza dan Sebut Elon Musk sebagai Ancaman Demokrasi
-
Hizbullah Ancam Serang Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Lebanon
-
Hamas Tekan Israel: 801 Truk Bantuan Akhirnya Masuk Gaza
-
Ultimatum Israel: Bebaskan Sandera atau Perang Baru di Gaza!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!