Kekhawatiran itu, setidaknya, ternyata beralasan. "Tidak ada satu pun rumah di desa tersebut yang masih berdiri," kata Jaber.
"Ini seperti gempa bumi yang menyapu bersih desa tersebut."
“Situasi ini membuat saya patah hati,” kata Jaber, saat ia berdiri di dalam pemakaman desa.
“Mereka menggali kuburan dan membuka brankas. Saya tidak mengerti ancaman keamanan apa yang ditimbulkan oleh orang-orang yang meninggal itu bagi mereka.”
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan tentara Israel “akan tetap berada di zona penyangga di Lebanon di lima pos kontrol” untuk berjaga-jaga terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Hizbullah.
Ia juga mengatakan tentara telah mendirikan pos-pos baru di sisi perbatasan Israel, dan mengirim bala bantuan ke sana.
“Kami bertekad untuk memberikan keamanan penuh kepada setiap komunitas utara,” kata Katz.
Namun, tiga pejabat tinggi Lebano, presiden, perdana menteri, dan juru bicara parlemen negara it, dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan bahwa kehadiran Israel yang berkelanjutan di lima lokasi tersebut merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.
Mereka meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan untuk memaksa Israel menarik diri sepenuhnya.
Baca Juga: Israel Tarik Pasukan dari Desa-Desa di Lebanon, Tetap Bertahan di Lima Titik Strategis
“Kehadiran Israel yang berkelanjutan di setiap inci wilayah Lebanon merupakan pendudukan, dengan semua konsekuensi hukum yang timbul darinya menurut legitimasi internasional,” kata pernyataan itu.
Kehadiran militer Israel juga dikritik dalam pernyataan bersama oleh koordinator khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB di negara itu, Letnan Jenderal Aroldo Lázaro.
Namun, keduanya memperingatkan bahwa hal ini tidak boleh “menutupi kemajuan nyata yang telah dicapai” sejak perjanjian gencatan senjata.
Hizbullah mulai menembakkan roket melintasi perbatasan pada 8 Oktober 2023, satu hari setelah serangan mematikan yang dipimpin Hamas ke Israel selatan yang menewaskan 1.000 orang.
Perang di Gaza pun meletus. Israel menanggapinya dengan penembakan dan serangan udara di Lebanon, dan kedua belah pihak terlibat dalam konflik yang meningkat dan berubah menjadi perang besar-besaran pada akhir September.
Lebih dari 4.000 orang tewas di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang mengungsi pada puncak konflik, lebih dari 100.000 di antaranya belum dapat kembali ke rumah. Di pihak Israel, puluhan orang tewas dan sekitar 60.000 orang mengungsi.
Berita Terkait
-
Hamas Siap Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata, Akankah Perang Gaza Berakhir?
-
Pasukan Israel Masih Bercokol di 5 Titik Perbatasan Lebanon
-
Lebanon Desak AS dan Prancis Paksa Israel Tarik Mundur Pasukan
-
Hamas Bebaskan Enam Sandera Israel dan Serahkan Jenazah 4 Tawanan
-
Israel Tarik Pasukan dari Desa-Desa di Lebanon, Tetap Bertahan di Lima Titik Strategis
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati