Suara.com - F (28), karyawati sebuah usaha penjualan furnitur di Bukittinggi, Sumatera Barat menjadi korban pelecehan dan penipuan dengan modus ditakut-takuti soal santet. Aksi kejahatan itu diduga dilakukan S (35), seorang penyanyi lagu berbahasa Minang yang punya nama panggung Remon.
Buntut dari aksi lucah dan penipuan itu, Remon pun ditangkap polisi saat sedang menunggu korban di kawasan Jambu Air, Kabupaten Agam pada Sabtu (22/2/2025). Perihal penangkapan terhadap penyanyi cabul itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Satreskrim Polresta Bukittinggi AKP Anidar di Bukittinggi.
Dia menjelaskan penangkapan pelaku berawal dari laporan korban atas penipuan yang dilakukan pelaku.
"Jadi pelaku ini bisa menirukan beberapa suara. Baik suara orang kakek, wanita, dan semacamnya. Kemudian pelaku ini awalnya menipu korban dengan cara menelepon korban menggunakan suara wanita dan berpura-pura ingin membeli kursi di toko korban," bebernya dikutip dari Antara, Sabtu.
Takut-takuti soal Santet
Saat ditelepon ini, pelaku mengatakan bahwa kursi ini rencananya akan dibeli untuk suku anak dalam untuk dipergunakan sebagai tempat tidur, namun korban tidak terlalu menghiraukan.
Selanjutnya, kata Anidar, pelaku terus berusaha untuk menghubungi korban dengan berbagai keterangan agar korban percaya.
Dalam satu kesempatan, pelaku lalu menyebut korban telah disantet oleh orang yang tidak dikenal dan harus segera diobati.
"Karena korban percaya, kemudian ia meminta bantuan kepada pelaku untuk mengobati. Lalu, korban dan pelaku menjanjikan pertemuan di salah satu penginapan di Bukittinggi untuk melaksanakan pengobatan," kata Anidar.
Saat bertemu, pelaku melancarkan aksi pelecehannya dengan ancaman jika korban tidak segera diobati, maka korban akan menjadi tumbal dan akan ada keluarganya yang meninggal.
Setelah itu, lanjut Anidar, pelaku juga meminta korban agar mengirimkan sejumlah uang secara terus-menerus dengan taksiran kerugian sekitar Rp15 juta.
"Jadi kejahatan pelaku ini sudah berulang-ulang sejak akhir tahun 2024 sebelum diamankan," ujarnya.
Korban sudah banyak berutang untuk membayar pelaku, ia pun bercerita kepada pemilik toko tempat ia bekerja.
Mendengar cerita korban, pemilik toko pun menyuruh korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Berdasarkan laporan korban tersebut, kami pun langsung melakukan penangkapan, karena korban berjanji bertemu pelaku untuk menyerahkan uang di sekitar kawasan Jambu Air," ujarnya.
Berita Terkait
-
Karier Guru Hilang usai Kritik Polisi, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Didesak Bela Citra Sukatani usai Dipecat Pihak Sekolah
-
Jika Ngaku Tak Antikritik, Kapolri Ditantang Sanksi Tegas Polisi Peneror Band Sukatani
-
Bela Band Sukatani Korban Intimidasi, Senator Jateng Sentil Polri Pakai Quotes Gus Dur: Gitu Aja Kok Repot!
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang