Suara.com - Sekretaris Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik Zulkifli menyesalkan tindakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang sempat menunda ikut retret kepala daerah yang diadakan Presiden Prabowo Subianto. Dia menilai seharusnya Pramono sebagai gubernur taat pada presiden.
Taufik mengingatkan, Pramono bisa duduk di kursi DKI 1 karena dipilih rakyat lewat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Karena itu, seharusnya Pramono tak menaati arahan dari Ketua PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"Seseorang itu menduduki jabatan gubernur karena dipilih rakyat dan diangkat oleh Presiden," ujar Taufik kepada Suara.com, Senin (24/2/2025).
"Jadi seyogyanya mentaati perintah rakyat dan Presiden, bukan perintah ketua partai," lanjutnya.
Ia pun meyakini tindakan menunda ikut retreat itu terkesan seperti mengabaikan instruksi Prabowo. Dampaknya, bisa jadi kepercayaan publik ke pemerintahan Pramono-Rano Karno jadi menurun.
Apalagi, elektabilitas Pramono-Rano dalam Pilkada DKI 2024 hanya 50,07 persen dari jumlah pemilih. Perlu upaya keras agar semakin banyak warga Jakarta yang percaya pada Pramono-Rano.
"Ya (kepercayaan publik bisa menurun). Saya kira begitu. Pemilih beliau cuma 50 persen lebih sedikit. Pram-Doel harus kerja keras untuk menaikkan lagi elektabilitas atau popularitasnya di Jakarta," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tiba di Magelang, Jawa Tengah untuk mengikuti retreat kelala daerah yang digelar oleh Presiden Prabowo Subianto. Pramono baru tiba setelah kegiatan itu sudah dimulai 20 Februari lalu.
Pramono tiba bersama 17 kepala daerah dari PDIP yang sempat menunda ikut retreat. Saat tiba, ia sempat memberi penjelasan ke awak media mengenai penundaannya datang ke Magelang.
Baca Juga: Kepala Daerah dari PDIP Akhirnya Masuk Retreat, Pramono Anung: Hasil Komunikasi dengan Megawati
"Rekan-rekan sekalian, saya Gubernur Jakarta bersama dengan pak wali kota Jogja dan juga ada 17 (kepala daerah) lainnya yang bersama-sama dengan kami," ujar Pramono di Magelang, Senin (24/2/2025).
"Hari ini kita memulai ikut untuk retreat," lanjutnya menambahkan.
Pramono tak mau menjelaskan lebih lanjut soal alasannya menunda kedatangan ke retreat. Sebab, masyarakat sudah mengetahui soal adanya larangan dari Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kenapa baru hari ini? Tentunya saya tidak perlu menjelaskan apa-apa," jelasnya.
Meski demikian, Pramono menegaskan dirinya sudah meminta izin dari Megawati dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk datang ke Magelang.
"Tetapi apapun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Ketua Megawati dan juga DPP Partai apa yang kemudian menjadi keputusan bersama," ucap Pramono.
Berita Terkait
-
Kepala Daerah dari PDIP Akhirnya Masuk Retreat, Pramono Anung: Hasil Komunikasi dengan Megawati
-
Baru Ikut Retreat Prabowo Hari Keempat, Pramono ke Mendagri Tito: Terima Kasih Atas Kesabarannya
-
Akhirnya Hadiri Retret, Pramono Tiba di Magelang Bareng 17 Kepala Daerah PDIP: Sudah Izin Bu Mega
-
Pemprov DKI Efisiensi Rp1,548 Triliun, Bakal Dipakai untuk Program Prioritas Pramono-Rano
-
Opera Sabun Retret Kepala Daerah, Gertak Sambal atau Pembangkangan PDIP?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!