Suara.com - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, menyatakan pada Selasa bahwa Mesir seharusnya mengambil alih pengelolaan Jalur Gaza selama setidaknya delapan tahun setelah perang berakhir. Imbalannya, penghapusan utang luar negeri dalam jumlah besar.
"Solusi yang tepat adalah Mesir bertanggung jawab atas pengelolaan Jalur Gaza selama delapan tahun dengan opsi perpanjangan hingga 15 tahun," ujar Lapid dalam sebuah diskusi di think tank Foundation for Defense of Democracies (FDD) yang berbasis di Washington.
Lapid, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, menambahkan bahwa selama periode itu, komunitas internasional dan sekutu regional akan menanggung pembayaran utang luar negeri Mesir. Menurutnya, Mesir akan memimpin pasukan perdamaian yang melibatkan negara-negara Teluk dan komunitas internasional untuk mengelola serta membangun kembali Gaza.
"Selama periode tersebut, kondisi untuk pemerintahan mandiri di Gaza akan diciptakan, dan proses demiliterisasi total Gaza akan diselesaikan," tambah Lapid, merujuk pada wilayah yang saat ini dikuasai oleh kelompok Hamas.
Pernyataan Lapid ini muncul di tengah konflik yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas, yang dimulai setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang kemudian direspons dengan invasi militer Israel ke Gaza.
Sementara itu, pemerintah Israel sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang gencatan senjata 42 hari di Gaza guna mengamankan pembebasan 63 sandera yang tersisa, sementara pembicaraan mengenai masa depan wilayah tersebut masih ditunda, menurut pejabat Israel.
Gencatan senjata awal yang dimulai pada 19 Januari 2024, dengan dukungan Amerika Serikat serta mediasi Mesir dan Qatar, dijadwalkan berakhir pada Sabtu mendatang. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai langkah berikutnya.
"Kami sangat berhati-hati," kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, saat ditanya mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata tanpa pembicaraan lanjutan terkait masa depan Gaza.
"Belum ada kesepakatan khusus mengenai hal itu, tetapi ini bisa menjadi kemungkinan. Kami tidak menutup opsi untuk melanjutkan gencatan senjata, tetapi itu harus dibarengi dengan pembebasan sandera yang tersisa," tambahnya.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Guncang Damaskus, Picu Ketegangan Baru di Suriah Selatan
Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai sebelum Jumat, Israel diperkirakan akan kembali melanjutkan serangan militer atau mempertahankan status quo, di mana gencatan senjata tetap berlaku tetapi tanpa pembebasan sandera, serta kemungkinan pemblokiran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sejauh ini, sebanyak 29 sandera Israel dan lima warga Thailand telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Namun, masih ada empat jasad sandera yang belum diserahkan, meski sebelumnya dijadwalkan pada Kamis.
Berita Terkait
-
Serangan Udara Israel Guncang Damaskus, Picu Ketegangan Baru di Suriah Selatan
-
Situs Tersuci Ketiga Umat Islam 'Masjid Al-Aqsa' Dalam Genggaman Israel
-
Israel Rencanakan Pembatasan Ketat Saat Ramadhan di Masjid Al-Aqsa, 3 Ribu Personel Polisi Dikerahkan
-
Sumber Kekayaan Zaskia Adya Mecca yang Bangun Masjid di Gaza Palestina
-
"Jenin Tak Layak Huni": Kesaksian dari Kamp Pengungsi yang Dihancurkan Israel
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Darurat Sampah Nasional Bukan Sekadar Masalah Infrastruktur, Tapi Krisis Perilaku Masyarakat
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional