Suara.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan visinya untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Prabowo mengutip berbagai proyeksi ekonomi global yang memperkirakan Indonesia akan menjadi salah satu pemain ekonomi terbesar di dunia pada 2050 mendatang.
Namun, pernyataan ini mendapat sorotan dari pengamat politik Rocky Gerung yang menilai retorika Prabowo justru mengakui adanya “Indonesia Gelap” di masa kini.
"Presiden Prabowo dengan lantang mengucapkan bahwa Indonesia tidak gelap, saya akan membuat Indonesia terang," kata Rocky lewat siniar di akun Youtube pribadinya dikutip Suara.com pada Rabu (26/2/2025).
Rocky Gerung menilai, logika ini secara tidak langsung menyiratkan bahwa saat ini Indonesia masih dalam kondisi yang belum sepenuhnya baik.
"Logikanya, supaya terang benderang mesti ada kegelapan dulu. Kan terangnya itu nanti tahun 2050, bukan sekarang," tambahnya.
Rocky juga menyinggung soal reaksi pemerintahan Prabowo terhadap kritik mahasiswa dan masyarakat sipil terkait aksi Indonesia Gelap yang menilai kondisi Indonesia saat ini jauh dari harapan.
"Mahasiswa melihat kegelapannya, Presiden Prabowo melihat yang terang," ujarnya.
Perbedaan sudut pandang ini, menurutnya, mencerminkan dinamika retorika politik yang sering digunakan pemimpin untuk meyakinkan publik mengenai arah kebijakan mereka.
Lebih lanjut, Rocky menyoroti pentingnya kepemimpinan yang mampu membangun pondasi ekonomi yang kuat, agar proyeksi pertumbuhan Indonesia sebagai pemain global terealisasi.
"Bagus kalau Prabowo menjanjikan akan ada semacam pondasi baru untuk menghasilkan Indonesia yang terang-benderang. Apa pondasi itu? Ya pertumbuhan ekonomi," katanya.
Namun, Rocky Gerung juga mempertanyakan strategi konkret yang akan diambil Prabowo untuk mencapai tujuan tersebut.
Pernyataan Prabowo tentang masa depan ekonomi Indonesia datang di tengah kritik terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Terutama terkait kasus korupsi di lingkungan pejabat negara, salah satunya kasus korupsi minyak mentah PT Pertamina.
Rocky menyinggung bagaimana berbagai kasus yang mencuat justru memperlihatkan sisi gelap pemerintahan.
"Tujuh atau sebelas pejabat pemerintah membuat Indonesia gelap gulita karena mengkorupsi Pertamina, kan itu kegelapan," ujarnya.
Hal menunjukkan bagaimana retorika politik terus menjadi alat untuk membentuk persepsi publik. Di samping optimisme terhadap masa depan Indonesia, rakyat tetap menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Berita Terkait
-
AHY Siap Nyapres 2029 usai Diramal Prabowo Bisa jadi Presiden? Begini Kata Demokrat
-
Prabowo Tak Malu Kabinetnya Banyak Menteri Era Jokowi: Manajer Boleh Ganti, Pemainnya Masih Bagus
-
Resmikan Bank Emas usai Sehari Bentuk Danantara, Prabowo Mendadak Minta Maaf ke Jokowi, Kenapa?
-
Ekonom UGM Tantang Nyali Prabowo Sikat Mafia Migas di Pertamina: Mustahil Diberantas Tanpa Peran Presiden!
-
Sebut Ucapan 'Ndasmu' Perbuatan Tercela, Fedi Nuril: Berarti Prabowo Bisa Kena Pasal 7A UUD 1945
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal