Suara.com - Meningkatnya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus menjadikan ruang-ruang di dalamnya tidak lagi aman bagi mahasiswi.
Bahkan, kampus yang kerap diidentikan dengan ruang kebebasan intelektual saat ini tidak bisa dilepaskan dari kepentingan kekuasaan.
"Kampus menjadi tempat terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan dikendalikan oleh kepentingan politik serta kekuasaan," ujar Perwakilan dari Perempuan Mahardhika, Sarah dalam diskusi publik Aliansi Perempuan Indonesia, Rabu (5/3/2025).
Selain itu, ia menyoroti adanya pembungkaman ekspresi di kampus melalui surat edaran rektor dan pembatalan acara seni, seperti teater di Bandung. Serta pelarangan demonstrasi di kampus, baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa.
“Belakangan ini sering terjadi pembungkaman, selain teater juga pelarangan demonstrasi di kampus,” katanya.
Sarah juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pendidikan yang bukan lagi menjadi program prioritas.
Banyak mahasiswa terpaksa putus kuliah karena tidak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan harus bekerja sambil kuliah.
“Banyak yang terpaksa putus kuliah karena tidak bisa bayar UKT, kuliah sambil kerja, itu banyak terjadi,” ujarnya.
Perubahan status perguruan tinggi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) juga menjadi sorotan.
Baca Juga: Jadi Pembicara di UGM, Anies: di Sini Terang Benderang, Siapa Bilang Gelap?
Menurut Sarah, PTN BH memberikan kampus ruang untuk mengelola pendanaannya sendiri yang seringkali berdampak pada pemecatan sepihak terhadap buruh kampus, termasuk dosen, serta biaya akademik yang ditanggung mahasiswa.
“Ketika kampus berubah jadi PTN BH, maka banyak buruh di kampus yang dipecat sepihak, termasuk dosen,” jelasnya.
Sarah menekankan bahwa kampus tidak lagi menjadi ruang aman bagi mahasiswa. Ia mengajak mahasiswa dan perempuan untuk terus berjuang dan menggugat negara melalui organisasi.
“Tetap semangat untuk menggugat negara melalui perjuangan kita, juga kerja-kerja kita melalui organisasi,” tegasnya.
Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP