Suara.com - Pengacara Ahmad Khozinudin mengungkapkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) dalam menangani masalah pagar laut dan sertifikat di PIK 2.
Hal ini ia disampaikan saat pertemuan dengan Kongres II DPR RI atas usulan timnya.
Terkait pertemuannya dengan DPR, Khozinudin mengungkap bahwa ada wacana bagi DPR untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi sengketa di PIK 2.
“Kalau ada kesempatan kan bagus juga, kita kasih tahu, ditunjukkan faktanya, ini korban-korbannya,” katanya seperti yang dikutip dari Youtube Abraham Samad Speak Up, Kamis (6/3/2025).
Namun, ia tetap meragukan komitmen DPR dalam menyelesaikan sengketa tanah ini.
Menurutnya, selama pertemuan, DPR masih bersikap hati-hati dan belum memberikan jaminan konkret mengenai langkah tindak lanjut.
“Rekomendasi pembentukan Pansus itu dari kita, itu akan ditindaklanjuti. Tapi rinciannya seperti apa, itu yang belum,” kata Khozinudin.
Ia menilai bahwa penyelesaian sengketa ini seharusnya bisa dilakukan secara politik dan hukum, dengan jalur politik yang lebih efektif karena memiliki kekuasaan yang lebih besar.
“Kalau politiknya nggak ngasih lampu hijau, hukum nggak jalan. Nggak ada hukum panglima di kita, masih politik sebagai panglima,” tegasnya.
Baca Juga: Ahmad Dhani Anggota Komisi Berapa? Usulannya soal Pemain Naturalisasi Dicemooh
Khozinudin juga menyinggung bahwa mayoritas proyek strategis nasional (PSN) yang dicanangkan pemerintah justru menguntungkan oligarki dan mengorbankan kepentingan rakyat.
“Di PSN itu 1.755 wilayah, 1.500-nya kawasan hutan lindung, kawasan mangrove punya negara, dan itu mau dikasih ke Aguan. Kan korupsi,” katanya.
Ia pun meminta agar DPR tidak hanya sekadar mengevaluasi kebijakan, tetapi mengambil langkah nyata dengan membatalkan Proyek Strategis Nasional (PSN) di PIK 2.
“Kita maunya dibatalkan. Kalau mau kasih kepercayaan kepada publik terhadap pemerintah, PSN PIK 2 aja dulu dibatalin, yang lain dievaluasi enggak apa-apa deh. Yang ini sudah terbukti,” desaknya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti sikap anggota DPR yang dinilai lebih berpihak kepada eksekutif ketimbang menjalankan fungsi pengawasan secara kritis.
“Ada dari anggota DPR yang bilang, ‘Jangan gitulah seolah-olah ini menekan BPN.’ Lah, ngapain anggota DPR malah membela-bela? Harusnya kan fokus, dia kan kontrol,” kritiknya.
Berita Terkait
-
Ahmad Khozinudin Soroti Dugaan Permainan Oligarki dalam Skandal Pagar Laut PIK-2
-
Skandal Sertifikat di Atas Pagar Laut PIK, Khozinudin Sebut DPR Dibohongi: Menteri Mengamankan Kepentingan Oligarki
-
Indonesia Ajukan Aksesi ke OECD, Anggota Komisi XI Demokrat: Ini Jadi Momentum Reformasi Ekonomi
-
DPR Kritik Bulog Libatkan Babinsa Serap Gabah, Alex Indra: Perintah Presiden Sejahterakan Petani, Jangan Melenceng!
-
Ahmad Dhani Anggota Komisi Berapa? Usulannya soal Pemain Naturalisasi Dicemooh
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren