Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, angkat bicara soal kritikan yang diterimanya setelah meninjau banjir dengan menggunakan perahu karet.
Aksinya tersebut menuai perbandingan dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang memilih berjalan kaki saat mengecek kawasan banjir.
Rano mengaku tak mempermasalahkan kritik yang dilontarkan pihak manapun. Ia menyadari bahwa setiap tindakan yang diambil tidak akan bisa memuaskan semua pihak.
"Tentu setiap tindakan pasti tidak akan mungkin menyenangkan semua. Kita harus memilih kan. Tentu kalau harus memilih, harus memilih yang jumlahnya banyak," ujarnya saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Rano menjelaskan, bahwa pemilihan perahu karet bukan tanpa alasan. Dia bilang, penggunaan perahu tersebut bertujuan untuk menilai kondisi banjir secara lebih menyeluruh, agar kebijakan yang diambil nantinya lebih tepat.
"Nah artinya kunjungan mas Pram melalui udara dan perjalanan, darat melalui yang dilakukan oleh Wagub, itu bukan berarti tidak berkoordinasi. Memang sengaja supaya kita bisa menentukan kebijakan apa," jelasnya.
Rano juga menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Jakarta tengah fokus pada prediksi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi antara 11 hingga 20 Maret 2025.
"Hari ini mungkin teman-teman, ini sebetulnya waktu yang kita khawatirkan. BMKG meramalkan tanggal 11 sampai tanggal 20 hujannya ekstrim. Tapi ini terbukti ini," katanya.
Rano pun berharap upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jakarta dan BPBD dapat membawa hasil yang positif.
Baca Juga: Rano Karno Soal Preman dan Juru Parkir Liar di Tanah Abang: Kita Paham Lah
"Alhamdulillah tidak takabur. Mudah-mudahan yang OMC yang memang dilakukan oleh Pemda bersama BPBD mudah-mudahan berhasil. Nah ini artinya ya cara-cara kita untuk segera memperbaikilah," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Aksi Rano Karno Naik Perahu Karet saat Banjir Dibandingkan dengan Jokowi: Ada yang Sampai Digendong
-
Ulang Tahun ke-11, Wagub Rano Karno Dukung Suara.com Makin Berkembang dan Inovatif
-
Banjir Jabodetabek: Tata Ruang Rusak Parah, Sungai Kehilangan Daya Tampung!
-
Rano Karno Soal Preman dan Juru Parkir Liar di Tanah Abang: Kita Paham Lah
-
Diprotes Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono Jawab Alasannya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol