Suara.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan kalau Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi harapan baru dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat miskin ekstrem.
Cak Imin menyampaikan kalau sistem penyaluran bansos serta kebijakannya akan selalu mengacu pada DTSEN.
"DTSEN menjadi harapan baru sehingga seluruh anggaran, pola, cara, kebijakan, sinergi akan merujuk kepada data tunggal itu. Yang kedua, selain APBN yang kira-kira sekitar total di semua kementerian itu ada Rp500 triliun lebih, maka kita berharap mengonsolidasikan pundi-pundi dana umat masyarakat agar berfokus kepada kemiskinan," kata Cak Imin usai Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Cak Imin juga menyinggung soal dana umat yang bersumber dari badan amal zakat nasional untuk dikonsolidasikan agar prioritasnya ditujukan kepada penanggulangan kemiskinan.
"Jika ini bisa kita realisasikan dengan baik di lapangan, tentu program-program pemerintah akan lebih efektif karena tepat sasaran," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menambahkan kalau DTSEN merupakan data yang sangat kaya. Sehingga bisa dimanfaatkan pemerintah untuk berbagai program sosial.
"Dan Insyaallah akan lebih akurat. Apalagi nanti kalau sudah tiga atau empat bulan yang akan datang karena setiap hari akan dilakukan pemutakhiran," ucap Gus Ipul.
Pemutakhiran data tersebut akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian setiap tiga bulan sekali data akan disusun ulang untuk menyesuaikan kembali jumlah masyarakat miskin yang layak dapat bansos.
Baca Juga: KPK Tak Gentar Eks Jubir Febri Diansyah Gabung Bela Hasto PDIP: Tak Masalah!
Berita Terkait
-
KPK Tak Gentar Eks Jubir Febri Diansyah Gabung Bela Hasto PDIP: Tak Masalah!
-
Geram Skandal MinyaKita Sunat Takaran, Susi Pudjiastuti: Bubarkan Kementerian Perdagangan!
-
Prabowo Dicap Alergi Demo, MenHAM Pigai Tepis Tudingan Eks Mendiktisaintek Satryo: Jangan Percaya!
-
Menteri HAM Blak-blakan Bela Prabowo, Natalius Pigai Sebut Isu Orba Hidup Lagi Cuma Imajinasi: Tuduhan Berlebihan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul