Sekitar 15 negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam inisiatif memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, dalam konferensi pers bersama dengan para menteri pertahanan dari Jerman, Polandia, Italia, dan Inggris pada Rabu (12/3).
"Kami telah merangkum hasil dari pertemuan pertama sejumlah kepala staf umum dari negara-negara relawan, yang membahas apa saja jaminan keamanan yang dapat diberikan untuk Ukraina. Saat ini, sekitar 15 negara telah menunjukkan niat untuk melanjutkan proses ini," ujar Lecornu.
Lecornu menekankan bahwa jaminan keamanan utama bagi Ukraina tetaplah kekuatan militernya sendiri.
Terkait hal ini, diskusi mengenai pemberian bantuan kepada Ukraina serta penggunaan aset Rusia yang dibekukan terus dilakukan secara aktif.
Sebelumnya, pada Selasa (11/3), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan dengan kepala staf umum dari negara-negara Uni Eropa, serta Turki, Kanada, dan Inggris.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas berbagai kemungkinan, termasuk penempatan pasukan di Ukraina setelah tercapainya kesepakatan perdamaian antara Moskow dan Kiev.
Macron juga menyerukan kepada seluruh peserta pertemuan untuk mengembangkan rencana jaminan keamanan yang komprehensif bagi Ukraina, guna memastikan stabilitas dan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari negara-negara Barat dan mitranya untuk terus mendukung keamanan Ukraina di tengah ketegangan yang belum sepenuhnya mereda dengan Rusia.
Baca Juga: Trump Kembali Kirim Senjata ke Ukraina Setelah Gencatan Senjata! Apa yang Berubah?
Berita Terkait
-
Trump Kembali Kirim Senjata ke Ukraina Setelah Gencatan Senjata! Apa yang Berubah?
-
Rupiah Jeblok Tembus Rp16.300, Sri Mulyani Ungkap Biang Keroknya
-
AS Desak PBB Kecam Aktivitas Nuklir Iran, Sebut Sebagai Bentuk Perilaku Kurang Ajar
-
Trump Ancam Putin, Konsekuensi Mengerikan Jika Gencatan Senjata Ukraina Ditolak!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan