Suara.com - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa sekitar 120 saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
“Sampai hari ini ada sekitar lebih dari 120 orang,” kata Harli, di Kejagung, Jumat (14/3/2025).
Harli mengatakan kemungkinan bakal ada banyak saksi yang dipanggil oleh pihak penyidik. Mengigat tenggat waktu dalam kasus ini cukup lama, yakni 2018-2023.
“Kalau kita lihat kan tahunnya kan tempusnya kan 2018-2023 dan memang ada banyak pihak banyak orang yang harus dimintai keterangan terkait itu,” jelasnya.
Penyidik kata Harli, kekinian sedang fokus meminta keterangan dari pihak-pihak yang terkait dalam perkara. Dengan demikian, diharapkan kasus ini dapat dengan cepat bisa dilakukan pemberkasan dan dilimpahkan ke meja hijau.
“Oleh karenanya kalau kita lihat sekarang penyidik terus sedang fokus untuk secara cepat bagaimana melakukan permintaan-permintaan keterangan dari pihak-pihak terkait,” jelas Harli.
“Supaya ini perkara ini kita harapkan bisa lebih cepat dilakukan pemberkasannya dan ini bisa dilipatkan ke pengadilan,” sambungnya.
Saat disinggung, dari 120 nama itu apakah sudah ada nama eks Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati dan eks Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam daftar pemeriksaan, Harli mengaku kedua nama tersebut belum dilakukan pemeriksaan.
“Sampai saat ini belum. Itu yang kami sampaikan beberapa waktu yang lalu. Nah mantan komisaris utama kan sudah dimintai keterangan, sudah diperiksa dan berada yang bersangkutan tentu ini masih terus ada penggalian, pendalaman,” ungkapnya.
Baca Juga: Terancam Diperiksa Lagi, Ini Alasan Kejagung Korek Peran Ahok soal Skandal Minyak Impor Pertamina
Pemeriksaan, lanjut Harli, bakal dilakukan secara bertahap. Semisal pihak Kejagung masih membutuhkan keterangan, tidak menutup kemungkinan keduanya bakal ikut dipanggil.
“Termasuk kepada pihak-pihak manapun yang terkait dengan peristiwa ini. Apakah direksi, apakah jajaran komisaris dan seterusnya. Apakah di jajaran subholding maupun di holdingnya,” ungkapnya.
Pemeriksaan, lanjut Harli, dilakukan agar perkara ini bisa menjadi terang benderang, dan penyidik bisa segera merampungkan pemberkasan.
“Karena memang tentu tujuan penyidikan ini kan bagaimana membuat supaya tindak pidana ini menjadi lebih terang,” tutup Harli.
Kejagung Periksa Ahok
Kejagung sebelumnya juga telah memeriksa eks Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok menjalani pemeriksaan pada Kamis (13/3) kemarin.
Berita Terkait
-
Kedekatan Ayah Azizah Salsha dengan Tersangka Korupsi Pertamina: Pantas Gak Mau Ketemu Ahok
-
Ngaku Lebih Kaya dan Terkenal, Hotman Paris Sentil Ahok Lagi Gegara Kasus Pertamina: Saya Nggak Peduli Sama Dia!
-
Kasus Korupsi Minyak Mentah: Ahok Diperiksa Intensif, Jaksa Unggul Data?
-
Diperiksa Kejagung, Dasco Yakin Ahok Kantongi Laporan Masalah Ini Selama jadi Komut Pertamina
-
Jangan Lolos Lagi Seperti Kasus Petral, Publik Tes Nyali Prabowo Bongkar Jaringan Mafia Migas di Pertamina, Berani?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Terungkap Motif Teror Bom 10 SMA Depok, Pelaku Kecewa Lamaran Ditolak Calon Mertua
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta