Suara.com - Kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran dalam 100 hari pertama mendapatkan penilaian rata-rata 5,4 dari skala 1 hingga 10 berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kawula17. Skor ini menunjukkan penilaian yang berada pada kategori “hampir cukup” dari masyarakat.
Dalam memaparkan hasil survei oleh Kawula17, Rafli Rikin menjelaskan bahwa survei ini dilakukan dengan metode daring pada 6-14 Februari 2025 dengan melibatkan 383 responden berusia 17-44 tahun.
Alih-alih menanyakan kepuasan publik secara langsung, survei ini menantang masyarakat untuk memberikan nilai kinerja pemerintah.
“Kami mencoba untuk memberikan opsi 10 nilai, dari 1 sangat buruk, dan 10 luar biasa bagus, karena kami merasa masyarakat lebih terbiasa memberikan nilai 1-10,” ujar Rafli dalam Diseminasi National Kawula17 Survey Q1 2025, Jumat (14/3/2025).
Rafli menambahkan, penilaian kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di kuartal pertama 2025 ini tidak jauh berbeda dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf pada kuartal kedua 2024, yaitu 5,7, dan kuartal ketiga 2024 dengan skor 5,4.
"Tidak adanya perubahan dalam persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran mengindikasikan bahwa belum ada capaian signifikan dalam 100 hari pertama,” ujarnya.
Sejumlah masalah pada awal pemerintahan dinilai berkontribusi pada rendahnya penilaian ini, termasuk kelangkaan gas LPG dan tantangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Survei ini juga mencatat adanya variasi penilaian berdasarkan demografi.
Masyarakat yang tinggal di desa dan lulusan perguruan tinggi cenderung memberikan nilai lebih tinggi dari rata-rata. Sebaliknya, kelompok usia 25-34 tahun memberikan skor lebih rendah, yakni 5,1.
Dari sisi afiliasi politik, pemilih Partai Gerindra sebanyak 6,2, Partai Golkar 6,1, dan PAN 6,3 cenderung memberikan penilaian lebih positif terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sementara itu, pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lebih banyak yang menilai kinerja pemerintah buruk atau sangat tidak mencukupi.
Korupsi menjadi aspek yang paling banyak mendapatkan penilaian buruk dari masyarakat, dengan 44 persen responden menilai “sangat buruk”. Isu HAM, ekonomi, dan lingkungan juga mendapatkan penilaian negatif yang cukup signifikan.
“Penilaian terhadap korupsi masih menjadi penilaian paling buruk bagi pemerintah. Meskipun terdapat peningkatan secara NET score, kondisi saat ini belum bisa dikatakan membaik,” kata Rafli.
Meski skor kinerja belum optimal, survei menunjukkan bahwa satu dari dua responden masih yakin pemerintahan Prabowo-Gibran mampu memenuhi janji kampanyenya.
Keyakinan ini lebih tinggi di kalangan masyarakat desa, sebanyak 55 persen dan pemilih Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM plus).
Berita Terkait
-
Peringati IWD 2025, SERUNI Kritik Program MBG Prabowo: Cuma 'Obat Penahan Lapar dan Pereda Sakit'!
-
Pemerintah Berhasil Sita 1,2 Ton Narkoba, Adies Kadir: Bukti Implementasi Asta Cita
-
AHY: Demokrat Berkomitmen Penuh Sukseskan Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Jakarta Memanas, Massa Aksi Indonesia Gelap Bakar Kaos Prabowo-Gibran!
-
Haris Rusly Moti: Ada Kekuatan Asing Ingin Ganggu Kebijakan Nasionalis Kerakyatan Prabowo
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi