Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang telah mengumumkan besaran zakat fitrah 2025 dan fidyah yang wajib dibayarkan umat Islam selama Ramadan 1446 H/2025.
Ketetapan ini diambil setelah dilakukan musyawarah bersama Pemerintah Kota Padang, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Ketua Baznas Kota Padang, Yuspardi mengatakan, besaran zakat fitrah disesuaikan dengan jenis dan harga beras yang dikonsumsi masyarakat.
"Untuk beras jenis Sokan, Anak Daro, atau Kuruik Kusuik yang harganya Rp18.800 per kilogram, zakat fitrah ditetapkan sebesar Rp47.000 per orang," kata Yuspardi dikutip dari pemberitaan.
Bagi masyarakat yang mengonsumsi beras jenis IR 42 dengan harga Rp17.200 per kilogram, kewajiban zakat fitrah 2025 ditetapkan sebesar Rp43.000 per orang.
Sedangkan bagi masyarakat yang mengonsumsi beras dengan harga di bawah Rp17.000 per kilogram, besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah Rp40.000 per orang.
Menurut Yuspardi, penyesuaian nominal ini dilakukan agar masyarakat membayar zakat fitrah sesuai dengan jenis beras yang dikonsumsi sehari-hari.
"Setiap Muslim yang mampu wajib mengeluarkan zakat fitrah, baik dalam bentuk beras maupun uang yang setara dengan harga beras yang dikonsumsi," ujarnya.
Selain zakat fitrah 2025, Baznas Kota Padang juga menetapkan besaran fidyah bagi umat Islam yang tidak bisa menjalankan puasa karena alasan tertentu.
"Fidyah ditetapkan sebesar Rp40.000 per hari per orang, yang dihitung berdasarkan biaya makanan pokok sehari-hari," jelas Yuspardi.
Fidyah wajib dibayarkan oleh mereka yang tidak mampu berpuasa, seperti lansia, orang sakit kronis, atau yang memiliki alasan lain yang dibenarkan secara syariat.
Pembayaran fidyah ini sebagai bentuk pengganti ibadah puasa bagi mereka yang tidak dapat menjalankannya.
Menjelang Idul Fitri, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah. Kewajiban ini bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Lantas, apa sebenarnya zakat fitrah dan bagaimana ketentuan pembayarannya?
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim di bulan Ramadhan sebelum hari Idul Fitri. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Id maka zakatnya diterima, dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Id maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR Abu Daud)
Membayar zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW:
“Dari Ibnu Umar RA berkata, Rasulullah SAW telah mewajibkan untuk zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum, baik kepada budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, serta orang dewasa dari kalangan Muslim. Dan Rasulullah SAW memerintahkan zakat tersebut untuk ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk mengerjakan salat Idul Fitri.” (HR Bukhari)
Syarat Wajib Zakat Fitrah
Untuk menunaikan zakat fitrah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:
- Beragama Islam.
- Merdeka.
- Menemui dua waktu, yakni bulan Ramadhan dan Syawal, meskipun hanya sesaat.
- Memiliki harta lebih dari kebutuhan pokok.
- Sedangkan mereka yang tidak wajib membayar zakat fitrah antara lain:
- Orang yang meninggal sebelum matahari terbenam di akhir Ramadhan.
- Anak yang lahir setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan.
- Mualaf setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan.
- Suami yang baru menikah setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan.
Bacaan Niat Zakat Fitrah
Sebelum membayar zakat fitrah, umat Muslim harus membaca niat sesuai dengan tujuan pembayarannya:
Niat untuk diri sendiri dan keluarga:
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.
Niat untuk anak laki-laki:
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala.
Niat untuk anak perempuan:
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala.
Niat untuk istri:
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala.
Menunaikan zakat fitrah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan rahmat dari Allah SWT, sebagaimana dalam Surat At-Taubah ayat 71.
- Membersihkan diri dan menyempurnakan ibadah puasa.
- Menjadikan harta lebih berkah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW: “Sedekah (zakat) tidak akan mengurangi harta.” (HR Muslim)
Jadwal Bayar Zakat Fitrah
Pembayaran zakat fitrah harus sesuai dengan waktunya:
Waktu wajib: Saat matahari terbenam di akhir Ramadhan.
Waktu sunnah: Sejak shalat subuh hingga sebelum shalat Idul Fitri.
Waktu mubah: Sejak awal Ramadhan hingga hari terakhir.
Waktu makruh: Setelah shalat Idul Fitri tetapi sebelum matahari terbenam.
Waktu haram: Setelah matahari terbenam di hari Idul Fitri.
Tag
Berita Terkait
-
Doa Setelah Memberi dan Menerima Zakat Fitrah
-
Bolehkah Langsung Menyerahkan Zakat Fitrah tanpa Membaca Apa pun? Begini Penjelasannya
-
Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri dan Keluarga, Lengkap dengan Terjemahan!
-
Doa dan Tata Cara Membayar Zakat Fitrah yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah
-
Daftar 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah, Kapan Waktu Paling Tepat untuk Membayarnya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri