Suara.com - Masih ditemukan masyarakat yang iseng dengan menelepon layanan Jakarta Siaga 112 untuk mengerjai para petugas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut penelepon layanan Jakarta Siaga 112 sepanjang 2024 lalu bisa mencapai 637 ribu. Namun, kebanyakan tujuan para penelepon layanan darurat itu hanya untuk iseng alias prank call kepada petugas BPDB.
Soal prank call dari orang iseng yang menelepon layanan darurat itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan.
Mirisnya, total telepon masuk dari orang-orang misterius ke BPBD DKI lewat layanan Jakarta Siaga 212 mencapai ratusan ribu penelepon.
Awalnya, Kepala Pusdatin BPBD DKI M Yohan menyebutkan dari ratusan ribu panggilan yang masuk, sebanyak 6.317 panggilan berstatus darurat.
"Panggilan layanan gawat darurat paling banyak adalah karena butuh ambulans dengan 2.607 panggilan," beber Yohan kepada wartawan, Senin (17/3/2025).
Diketahui, layanan Jakarta Siaga 112 merupakan layanan darurat milik Pemprov DKI Jakarta yang bertujuan untuk memberikan respons cepat terhadap berbagai situasi darurat, seperti bencana alam dan kondisi krisis lainnya.
Selain panggilan ambulans, laporan lainnya yang diterima melalui layanan 112 meliputi kecelakaan dengan 736 panggilan, kebakaran sebanyak 735 panggilan, temuan hewan liar 634 panggilan, dan konflik sosial sebanyak 446 panggilan.
Namun, tidak semua panggilan yang masuk berkaitan dengan keadaan darurat. BPBD DKI juga mencatat adanya 110.788 panggilan yang masuk dalam kategori tidak darurat.
Parahnya lagi, ada 114.863 panggilan iseng atau prank, serta 370.817 panggilan yang terputus saat sambungan masih berlangsung.
Baca Juga: BPBD DKI Sebut Cuaca Ekstrem di Jakarta Berlangsung Sampai 11 Maret 2025, Masyarakat Diminta Waspada
Yohan mengungkapkan, maraknya telepon prank disebabkan karena layanan 112 adalah panggilan bebas pulsa, yang bahkan bisa dilakukan tanpa kartu Subscriber Identity Module alias SIM yang terpasang di telepon seluler (ponsel).
Meski tidak ditindaklanjuti, Yohan menyesalkan masih marak orang iseng yang mengerjai petugas BPDB lewat sambungan telepon yang masuk ke layanan Jakarta Siaga 112.
Menurutnya, aksi mengerjai ini merupakan tindakan yang dibenarkan karena bisa merugikan orang lain yang mungkin sedang membutuhkan pertolongan dari para petugas.
"Prank call tidak dilanjutkan, tapi durasi waktu jadi terbuang dan kasihan yang mengantre untuk dilayani call center 112," ungkapnya.
Dari total 637.292 panggilan yang diterima layanan 112, sebanyak 632.785 berhasil tersambung, sementara 4.507 panggilan terputus sebelum tersambung.
Panggilan terbanyak tercatat pada bulan Maret dengan total 85.758 panggilan. Jakarta Timur menduduki peringkat teratas sebagai daerah dengan jumlah panggilan terbanyak di Jakarta.
Berita Terkait
-
BPBD DKI Sebut Cuaca Ekstrem di Jakarta Berlangsung Sampai 11 Maret 2025, Masyarakat Diminta Waspada
-
Tepis Ucapan Legislator PSI soal Alat Peringatan Dini Banjir Rusak, BPDB DKI: Berfungsi Normal
-
Banjir Jakarta; Ribuan Warga Mengungsi, Pemprov Belum Modifikasi Cuaca?
-
Update Daftar Titik Banjir Terparah di Bekasi, Ketinggian Air Capai 3 Meter
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun