Suara.com - Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 telah diumumkan oleh pemerintah sejak Selasa (18/3) sore kemarin. Dari total pendaftar sebanyak 776.515 siswa yang berhasil lolos seleksi jalur prestasi itu 22 persen di antaranya atau sebanyak 181.425 orang.
Para siswa itu tersebar di 76 perguruan tinggi negeri akademik dan 26 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sebagai PTN Akademik serta 44 Politeknik Negeri sebagai PTN Vokasi.
Siswa paling banyak mendaftar di program studi pada PTN Akademik, jumlahnya mencapai 745.579 peserta, yang memperebutkan 155.179 kursi daya tampung.
Jumlah peserta yang dinyatakan lulus SNBP 2025 berdasarkan hasil seleksi masing-masing Rektor PTN Akademik ada sebanyak 150.547 peserta. Terdiri atas jumlah lulus pada Pilihan 1 sebanyak 136.990 peserta dan pada Pilihan 2 sebanyak 13.557 peserta, dengan keketatan 20,19 persen.
Dari jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut, sebanyak 50.553 (20,82 persen) termasuk peserta dengan KIP Kuliah.
Sementara itu, jumlah pendaftar yang memilih program studi pada PTN Vokasi ada 73.792 peserta, yang memperebutkan 26.246 kursi daya tampung.
Jumlah peserta yang dinyatakan lulus Seleksi Jalur SNBP Tahun 2025 berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh masing-masing Direktur PTN Vokasi adalah 22.481 peserta, terdiri atas jumlah lulus pada Pilihan 1 sebanyak 18.751 peserta dan pada Pilihan 2 sebanyak 3.730 peserta dengan keketatan 30,47 persen.
Dari jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut, sebanyak 9.467 (32,87 persen) adalah peserta dengan KIP Kuliah.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) kemudian juga mengklasifikasi program studi (prodi) dengan yang paling ketat persaingannya pada SNBP tahun ini. Berikut daftarnya.
Baca Juga: Mirip UU Ciptaker, Alissa Wahid Curiga RUU TNI Digeber Jelang Lebaran: Kalau Diam-diam, Itikad Apa?
10 Prodi Akademik Terketat
- Ilmu komunikasi - Universitas Negeri Jakarta
(1.429 pendaftar, 16 diterima, persentase diterima 1,12 persen) - Farmasi - Universitas Nusa Cendana
(1.051 pendaftar, 13 diterima, persentase diterima 1,24 persen) - Keperawatan - Universitas Negeri Malang
(797 pendaftar, 10 diterima, persentase diterima 1,25 persen) - Ilmu Komunikasi - Universitas Pendidikan Indonesia
(1.465 pendaftar, 20 diterima, persentase diterima 1,37 persen) - PGSD - Universitas Sriwijaya
(1.744 pendaftar, 24 diterima, persentase diterima 1,38 persen) - Keperawatan - Universitas Negeri Surabaya
(850 pendaftar, 12 diterima, persentase diterima 1,41 persen) - Farmasi - Universitas Mataram
(1.256 pendaftar, 18 diterima, persentase diterima 1,43 persen) - Keperawatan - Universitas Mulawarman
(692 pendaftar, 10 diterima, persentase diterima 1,45 persen) - Teknik Pertambangan - Universitas Hasanuddin
(1.242 pendaftar, 18 diterima, persentase diterima 1,45 persen) - Farmasi - UPN "Veteran" Jakarta
(828 pendaftar, 12 diterima, persentase diterima 1,45 persen)
10 Prodi Vokasi Terketat
- Keperawatan Anestesiologi - Universitas Sebelas Maret
(1.279 pendaftar, 12 diterima, persentase diterima 0,94 persen) - Kebidanan - Universitas Padjadjaran
(558 pendaftar, 8 diterima, persentase diterima 1,43 persen) - Administrasi Bisnis - Politeknik Negeri Bandung
(775 pendaftar, 13 diterima, persentase diterima 1,68 persen) - Farmasi - Universitas Sebelas Maret
(702 pendaftar, 14 diterima, persentase diterima 1,99 persen) - Teknik Informatika Politeknik Negeri Bandung
(1.250 pendaftar, 26 diterima, persentase diterima 2,08 persen) - Seni Kuliner dan Pengolahan Jasa Makanan – Universitas Negeri Jakarta
(571 pendaftar, 12 diterima, persentase diterima 2,10 persen) - Akuntansi – Politeknik Negeri Bandung
(617 pendaftar, 13 diterima, persentase diterima 2,11 persen) - Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Universitas Sebelas Maret
(988 pendaftar, 24 diterima, persentase diterima 2,43 persen) - Tata Boga – Universitas Negeri Yogyakarta
(837 pendaftar, 22 diterima, persentase diterima 2,63 persen) - Teknik Informatika – Politeknik Negeri Jakarta
(1.008 pendaftar, 27 diterima, persentase diterima 2,68 persen)
Berita Terkait
-
Mirip UU Ciptaker, Alissa Wahid Curiga RUU TNI Digeber Jelang Lebaran: Kalau Diam-diam, Itikad Apa?
-
Panglima TNI Didesak Ikut Usut Kasus 3 Polisi Ditembak Mati: Kenapa Ada Tentara di Judi Sabung Ayam?
-
Kouta SNBP 2025 Cuma 22 Persen, Mendiktisaintek: Siswa Wajib Ambil Kesempatan Ini
-
Hasil Autopsi 3 Polisi di Lampung Didor Tentara: 1 Tewas Peluru Tembus Dada, 2 Nyangkut di Kepala
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan