Suara.com - Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengungkapkan kondisi terkini dari genosida Zionis Israel kepada warga Palestina.
Boroujerdi mengungkapkan kalau Zionis Israel tidak hanya menyerang dan membunuh warga sipil dengan senjata, tapi juga membangun propaganda yang seolah menyudutkan Palestina.
Propaganda dilakukan dengan membangum opini publik kalau kematian warga Palestina menjadi hal biasa, kendati jumlahnya bisa mencapai ratusan jiwa per hari.
"Mereka berupaya agar pembunuhan dianggap hal yang biasa, sehingga apabila kita semua mendengar 300, 500 bahkan lebih dari masyarakat Palestina meninggal dunia, terdengar hal yang biasa dalam opini publik," kata Boroujerdi dalam webinar Al Quds 'Momentum Persatuan Perjuangan Bela Palestina', Rabu (26/3/2025).
Sementara itu, jika ada satu orang saja dari kelompok mereka meninggal akibat perang tersebut, maka akan dibuat pemberitaan yang sangat besar.
"Coba kita semua bayangkan apabila terjadi pembunuhan hanya terhadap satu orang di Eropa, di rezim Zionist Israel, atau di Amerika, seberapa hiruk pihuk media. Sedangkan 500, 600, bahkan 50 ribu jiwa yang melayang di Palestina terdengar sangat biasa di opini publik," kata Boroujerdi.
Cara seperti itu digunakan untuk membentuk opini kalau target Zionis Israel hanya target kecil, bukan masyarakat sipil. Padahal kenyataannya, Zionis Israel telah berkali-kali lakukan penyerangan terhadap target yang sangat besar.
"Misalnya, ketika mereka menyerang Hamas, disampaikan bahwa mereka hanya (5:09) menyerang Hamas saja, bukan bukan seluruh bangsa Palestina. Ini adalah upaya yang mereka lakukan untuk menciptakan opini bahwa hanya kelompok kecil tertentu-tentu yang menjadi target mereka," ungkap Boroujerdi.
Dia menyebutkan bahwa Hamas sebenarnya hanya kelompok kecil. Sehingga, bila Zionis Israel memang hanya menargetkan mereka, seharusnya tidak perlu ada korban jiwa lain yang jumlahnya sampai lebih dari 50 ribu orang masyarakat sipil Palestina.
Baca Juga: Peristiwa Mengerikan 15 Maret 1921, Pemimpin Turki Talaat Pasha Tewas Ditembak Warga Armenia
Namun ia menyebut setiap serangan yang dilancarkan oleh Zionis Israel, mereka selalu mengatakan kalau tindakan tersebut untuk mengejar kelompok Hamas.
Ini merupakan cara pendekatan yang digunakan oleh rezim Zionis Israel. Mereka pada saat melakukan genosida di atas tanah Palestina, mereka menyampaikan kami hanya melakukan serangan terbatas terhadap Hamas di jalur Gaza," pungkasnya.
Sebelumnya terpisah, Imam Besar Al Azhar Mesir Sheikh Ahmed el-Tayeb menyatakan bahwa pembantaian oleh Israel di Gaza menunjukkan “kebencian yang menghancurkan” dan hilangnya rasa kemanusiaan.
Sheikh Ahmed menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Mesir pada Selasa (25/3).
Sheikh Ahmed menggambarkan situasi di Gaza saat ini “sulit dan kompleks”, menurut pernyataan yang dirilis oleh kantornya.
“Kejahatan brutal Israel menunjukkan bahwa ini bukan sekadar perang atau pembunuhan terhadap orang tak berdosa, melainkan manifestasi dari kebencian yang menghancurkan, yang membuktikan bahwa para pelakunya tidak memiliki belas kasihan dan rasa kemanusiaan sedikit pun,” kata dia.
Berita Terkait
-
Hamas Desak Negara Arab-Islam: Tekan Israel Hentikan "Perang Genosida" di Gaza!
-
PBB Meradang: Keselamatan Staf Terancam, Bantuan ke Gaza Diblokir Israel
-
ICC Bisa Batalkan Penangkapan Netanyahu? Mantan Hakim Agung Israel Ungkap Syaratnya
-
KSAD Baru Israel Setujui Rencana Perang Gaza: Serangan dan Pengusiran Penduduk Diprediksi Meningkat
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah