Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Khoirudin, mengingatkan agar para pendatang yang ingin masuk ke Jakarta setelah Lebaran tahun ini tidak hanya bergantung pada kerabat atau sanak saudara. Pendatang juga harus memiliki keterampilan untuk bisa mengadu nasib di Jakarta.
Menurutnya, tanpa keterampilan, para pendatang ini bisa menjadi beban bagi kota Jakarta. Bahkan, tak sedikit kasusnya pendatang yang jadi pengangguran dan luntang-lantung hidup di Jakarta.
"Memang jangan datang sendirian. Harus bersama keluarga yang diikutin. Nanti dia yang akan memantau, bekerja di mana, ngapain. Jangan jadi beban," ujar Khoirudin saat memberikan keterangan di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Selain itu, Khoirudin juga menekankan pentingnya keterampilan bagi para pendatang. Jika tidak memiliki keahlian atau keterampilan yang jelas, para pendatang ini akan kesulitan mencari pekerjaan dan pada akhirnya menjadi masalah bagi Kota Jakarta.
"Paling tidak, barang kali ada keterangan dari kampung, dari kepala desa sekitar, bahwa skill orang ini apa. Sehingga nanti ketika datang ke Jakarta, ketika ada formasi kebutuhan, kami bisa salurkan," tambahnya.
Sepakat Sikap Pramomo
Sementara itu, Khoirudin menyetujui kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang tidak akan menerapkan operasi yustisi terhadap pendatang pasca-Lebaran.
Menurutnya, Jakarta adalah kota yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mencari peruntungan, mengingat kota ini merupakan magnet ekonomi dan pusat pembangunan.
"Makanya hak semua orang untuk datang ke Jakarta. Tapi memang juga harus dipastikan orang yang datang ke Jakarta, juga orang yang punya identitas, punya kartu tanda penduduk, yang mau datang ke Jakarta ya persiapkan dulu KTP kampungnya," beber Khoirudin.
Baca Juga: Tetap Aman Tinggalkan Rumah saat Mudik Lebaran 2025, Ikuti Tips Berikut Ini
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak menutup pintu bagi pendatang yang ingin menetap di Jakarta setelah Hari Lebaran. Namun, pihaknya tetap akan melakukan pendataan terhadap para pendatang pasca-Idulfitri.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka melaporkan kedatangannya kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk memiliki keluarga atau kerabat yang tinggal di Jakarta sebagai penjamin.
“Apa yang harus dilakukan adalah menggunakan data Dukcapil. Kalau warga masyarakat yang tidak mempunyai KTP, tentunya dia harus ada yang menjamin dia mau pergi kemana,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu berharap para pendatang yang datang ke Jakarta sudah memiliki keterampilan untuk bekerja. Dengan demikian, mereka bisa memperoleh pekerjaan dengan lebih mudah, yang pada gilirannya akan menurunkan angka pengangguran di Ibu Kota.
“Pemerintah Jakarta mengharapkan orang yang datang ke Jakarta bisa capable untuk bekerja dengan baik, karena kita akan membuka job fair, kita akan membuka balai latihan kerja, kita akan mempersiapkan memperbaiki kualitas kerja,” ujar Pramono.
Pramono Anung juga menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak akan menjalankan operasi yustisi terhadap pendatang, seperti yang pernah dilakukan pada era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyatakan bahwa setiap orang berhak mencari kehidupan yang lebih baik di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka