Suara.com - Kepolisian Chandigarh, India, telah menjatuhkan skors kepada seorang polisi senior, Ajay Kundu, setelah sebuah video yang menampilkan istrinya, Jyoti, menari di zebra cross di Sector-20 Gurdwara Chowk viral di media sosial.
Insiden yang terjadi pada 20 Maret sekitar pukul 16.30 waktu setempat itu menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menuai kontroversi.
Dalam video yang beredar luas, Jyoti tampak menari mengikuti irama lagu Haryanvi populer tanpa menyadari dampaknya terhadap arus lalu lintas.
Video tersebut direkam oleh saudara iparnya, Pooja, setelah mereka mengunjungi sebuah kuil di Sector 32.
Akibat kejadian ini, kepolisian Chandigarh melakukan penyelidikan yang dipimpin oleh ASI Baljit Singh dengan meninjau rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Tak lama setelah video itu viral, Kepala Polisi Jasbir mengajukan pengaduan ke kantor polisi Sector 34.
Berdasarkan hasil penyelidikan, laporan polisi diajukan terhadap Jyoti dan Pooja atas tuduhan menghalangi lalu lintas serta membahayakan keselamatan publik sesuai dengan Pasal 125, 292, dan 3(5) BNS. Meski demikian, keduanya kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Sementara itu, Ajay Kundu turut menerima dampak dari kejadian ini.
Ia diskors dari jabatannya di kantor polisi Sector 19 setelah video tersebut diunggah melalui akun Instagram miliknya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ngaku Mudik Pakai Bus Biar Dicontoh Masyarakat, Aksi Patwal Kembali Jadi Cibiran
Keputusan skorsing ini memicu perdebatan di kalangan publik, dengan beberapa pihak menilai bahwa Ajay Kundu tidak seharusnya dimintai pertanggungjawaban atas tindakan istrinya.
“Menangguhkan adalah keputusan yang salah. Dia tidak melakukan apa pun kecuali menghibur,” tulis seorang pengguna media sosial.
Sementara itu, pengguna lain berkomentar, “Apa sih kecanduan membuat video klip? Sepertinya orang-orang perlu lebih banyak bekerja.”
Tips Aman Membuat Konten Video agar Terhindar dari Masalah Hukum dan Sosial
Membuat konten video kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama di era media sosial yang berkembang pesat.
Namun, tidak sedikit konten kreator yang menghadapi masalah hukum atau sosial akibat kurangnya pemahaman terhadap etika dan aturan dalam pembuatan video.
Agar tetap aman dan nyaman dalam berkonten, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Ngaku Mudik Pakai Bus Biar Dicontoh Masyarakat, Aksi Patwal Kembali Jadi Cibiran
-
Viral Perangkat Desa di Bogor Diduga Minta Jatah THR Ratusan Juta ke Perusahaan
-
Sinopsis 'L2: Empuraan', Film Aksi India yang Dibintangi Mohanlal
-
Biar Beda dengan Tetangga, Viral Bapak Ini Cetak dan Pajang Semua Prestasi Anaknya Jelang Lebaran
-
Persiapan Emak-emak Jelang Lebaran Viral, Gorden Sampai Dicatok Agar Sempurna!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat