Suara.com - Pelaku usaha hotel dan restoran saat ini harus turut melakukan efisiensi anggaran operasional agar bisa bertahan. Hal tersebut dilakukan untuk menyikapi fenomena turunnya daya beli masyarakat.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat bahwa dampak penurunan daya beli itu terlihat dari turunnya okupansi hotel sebanyak 20 persen selama libur lebaran Idul Fitri 2025.
"Yang kita harus lakukan itu efisien dulu, mengefisienkan operational cost. Itu nomor satu dulu karena konsepnya sekarang adalah bagaimana cara bertahan untuk mengantisipasi di tengah daya beli ini," kata Sekjen PHRI Maulana Yusron kepada suara.com, dihubungi Senin (7/4/2025).
Kendati pelaku usaha melakukan promosi dan berbagai program untuk menggaet konsumen, Maulana menyebutkan, kalau strategi itu juga tidak memicu hasil optimal karena persoalan utamanya ialah daya beli masyarakat yang melemah. Terlebih, menginap di hotel maupun makan di restoran termasuk pengeluaran hiburan.
Maulana menyadari kalau masyarakat tentu akan memprioritaskan kebutuhan primer dalam pengeluaran. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah harus segera membereskan fenomena penurunan kemampuan daya beli masyarakat.
"Daya beli itu adalah nomor satu yang harus dikerjakan oleh pemerintah," ujarnya.
Walaupun sektor pariwisata juga bisa menyasar wisatawan asing, Maulana menyebutkan bahwa hal itu hanya berlaku di sebagian kecil daerah yang memang sudah terkenal secara internasional.
"Kita lihat Indonesia itu yang benar-benar memiliki Wisman itu Bali, yang besar angkanya. Di Pulau Jawa kita punya 500 lebih kabupaten/kota, gimana cara mengantisipasi ini? Kalau kita bicara Wisman, tentu butuh infrastruktur dan seterusnya," tuturnya.
Maulana menekankan bahwa masyarakat Indonesia yang jumlahnya mencapai 270 juta itu masih menjadi tumpuan perekonomian dalam negeri, termasuk juga pada sektor wisata. Walaupun begitu, dia menekankan bahwa target wisatawan mancanegara (wisman) juga penting diperhatikan. Asalkan pemerintah juga memikirkan pemerataan kualitas wisata di seluruh daerah.
Baca Juga: PHRI Kritik Pemerintah yang Minta Pelaku Usaha Berinovasi di Tengah Daya Beli Turun: Asal Bicara Aja
"Ini strategi yang harus dijalankan bagaimana semua daerah itu bisa mendapatkan peluang untuk meningkatkan wisman. Kita bayangkan selama ini baru bicara 10 destinasi pariwisata atau 5 super prioritas yang kita dibahas. Tapi kita lupa sama 88 kawasan strategis pariwisata nasional yang perlu dikembangkan," kritiknya.
Imbas ke Konsumsi Rumah Tangga
Sementara itu, ekonom Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Dr Etik Prihatin, SE, MM mengatakan penurunan daya beli masyarakat setelah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah dapat memicu penurunan konsumsi rumah tangga.
"Penurunan daya beli masyarakat itu tidak dapat dipungkiri sebagai bagian dari dampak dari perkembangan ekonomi nasional di lapangan," kata Etik sebagaimana dilansir Antara, Senin (7/4).
Dia mengatakan, program efisiensi yang diberlakukan pemerintah memiliki maksud yang baik, namun di lapangan tidak dapat disangkal jika itu juga mempengaruhi sedikit banyaknya perubahan daya beli masyarakat.
Hal itu dibenarkan salah seorang pedagang di Pasar Terong, Makassar H Ramli.
Dia mengatakan menjelang Ramadhan maupun Idul Fitri 1446 Hijriah tingkat konsumsi masyarakat cenderung berkurang, baik dicermati dari segi belanjaan, juga dengan melihat perkembangan stok di lapangan.
Sebagai gambaran, pelanggan rumah tangga yang biasanya membeli dua ekor ayam ras, kini sisa seekor. Alasannya, anggarannya terbatas.
Akibatnya, lanjut dia, stok ayam yang biasanya dibeli dari distributor 3-4 mobil bak terbuka dalam sepekan, saat Ramadhan hingga kini hanya memesan 2 mobil bak terbuka saja.
Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Terong mengatakan pembelian kebutuhan Ramadhan maupun lebaran sangat berbeda dengan tahun lalu.
"Kalau tahun lalu, masih bisa berbelanja lebih longgar, sekarang agak terbatas, karena pendapatan tetap sementara harga-harga kebutuhan konsumsi terus bergerak naik," katanya.
Berita Terkait
-
PHRI Kritik Pemerintah yang Minta Pelaku Usaha Berinovasi di Tengah Daya Beli Turun: Asal Bicara Aja
-
Setelah Lebaran 2025: Daya Beli Masyarakat Anjlok, Konsumsi Rumah Tangga Terancam
-
Hotel Malah Sepi Selama Libur Lebaran, Dampak Perekonomian Lesu jadi Pemicunya!
-
Judi Online, Lebaran, dan Daya Beli yang Tergerus: Tanggung Jawab Siapa?
-
Terkuak! Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Jurnalis Asal Palu Tewas di Hotel D'Paragon Jakbar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?