Suara.com - Viral di media sosial, dua dokter residen anestesi diduga melakukanpemerkosaan kepada seorang perempuan penunggu pasien di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kabar mengerikan ini langsung memicu keresahan dan kemarahan publik.
Pelaku merupakan mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau residen Anestesi di Universitas Padjajaran (Unpad). Dalam aksinya, dokter residen anestesi itu menggunakan modus tes crossmatch atau atau pencocokan silang darah, sebelum akhirnya membius korban hingga tidak sadar.
Pelaku beralasan ayah korban membutuhkan darah. Korban yang tidak mengetahui prosedur crossmatch darah langsung mengikuti arahan pelaku. Setelah sadar, ia merasa nyeri pada kemaluannya.
Di media sosial, aduan mengenai dua residen tersebut ke Kementerian Kesehatan telah tersebar luas. Bahkan seorang netizen membocorkan identitas salah satu dokter tersebut. Pelaku diduga adalah Priguna Anugerah Pratama, peserta PPDS asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Kronologi Dugaan Perkosaan
Kronologi dugaan perkosaan pun beredar luas di media sosial. Seorang korban membocorkan bahwa dirinya mengalami hal yang janggal di RSHS pada Minggu, 16 Maret 2025. Awalnya dia diperiksa residen anestesi dan dokter gigi spesialis bedah mulut di sebuah tempat terbuka.
Tiba – tiba datang satu oknum dokter yang mengaku dari bagian anestesi yang membawa pasien tersebut ke sebuah ruangan di RSHS. Dia menyebut ruangan tersebut sebagai sebuah ruang di gedung baru, antara lantai empat atau lima.
Oknum dokter tersebut mengatakan akan dilakukan pengecekan alergi obat bius. Korban kemudian dibius di ruangan tanpa ada siapa – siapa. Padahal ruangan tersebut merupakan ruang ranap yang belum selesai dibangun. Dirinya dibius cukup lama hingga akhirnya suami korban menelepon terus – menerus. Dia tidak membeberkan apa yang terjadi selama pembiusan. Namun, setelah membaca berita korban merasa takut. Terlebih nomor oknum yang membiusnya tiba – tiba tidak aktif dan foto profilnya hilang.
Kronologi lain yang juga beredar di media sosial menyebut seorang korban sedang menjaga ayahnya di ruangan ICU dan membutuhkan darah saat tengah malam untuk operasi. Pelaku pun datang dengan modus menawarkan korban agar cepat mendapat pelayanan crossmatch darah. Crossmatch atau pencocokan silang sendiri merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum seseorang membutuhkan transfusi darah.
Baca Juga: Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS
Laboratorium transfusi pun akan memeriksa antibodi golongan darah. Tujuannya untuk menentukan golongan darah orang tersebut serta mengidentifikasi kemungkinan antibodi sel darah merah yang ada di dalam darahnya. Setelah itu, hasilnya akan dicocokkan dengan darah donor.
Usai ditawari soal crossmatch darah, korban dibawa ke lantai 7 yang merupakan bangunan baru dan ia diminta untuk mengganti baju pasien. Korban diduga tidak mengetahui prosedur crossmatch darah sehingga ia hanya mengikuti arahan dari pelaku.
Lalu, pelaku memberikan midazolam atau obat penenang (bius) kepada korban. Dalam keadaan tidak sadar, korban diduga mendapat perilaku tak pantas, yakni pemerkosaan. Selang beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan tersebut. Keadaan korban yang sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB itu terekam CCTV. Kamera pengintai ini juga merekan pelaku yang sempat mondar-mandir di sekitaran ruangan saat korban belum sadarkan diri. Ketika berjalan keluar, korban merasakan nyeri di bagian kemaluannya. Korban lantas meminta visum ke Spesialis Obgyn atau SpOG dan baru diketahui ada bekas sperma.
Di sisi lain, pihak Unpad dan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung disebut sudah menerima laporan kasus terkait sejak Maret 2025 lalu. Mereka memastikan mengecam segala aksi kekerasan seksual di dalam pelayanan kesehatan maupun akademik. RSHS juga akan mendampingi korban dalam proses pelaporan yang saat ini sedang diusut oleh Polda Jabar.
"Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua," tulis pihak Unpad dalam keterangan resmi mereka pada Rabu (9/4/2025).
Terkini, Unpad kabarnya telah memberhentikan pelaku pemerkosaan atas nama Priguna Anugerah Pratama tersebut.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Biaya PPDS di Unpad: Sekolah Mahal-Mahal, Dokter Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien
-
Jangan Salahkan Diri! Ini 8 Cara Mengatasi Trauma akibat Kekerasan Seksual
-
Tanggapan Dokter Tirta Soal Dugaan Residen Anestesi Rudapaksa Penunggu Pasien: Memalukan
-
Kronologi dan Modus Dokter Residen Anestesi Unpad Diduga Rudapaksa Penunggu Pasien di RSHS
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?