Suara.com - Perusahaan Mesir menargetkan impor sebanyak 5.000 ton biji kopi asal Indonesia pada tahun 2025, dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai 27 juta dolar AS atau sekitar Rp456 miliar.
Angka ini mencerminkan tingginya minat pasar Mesir terhadap kualitas kopi Indonesia, khususnya jenis robusta yang banyak diproduksi dari daerah seperti Sumatera, Temanggung, dan Malang.
KBRI Kairo, Rabu (9/4) merilis bahwa Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk terus memperluas pangsa pasar kopi di Mesir yang konsumsi kopinya terus meningkat setiap tahun.
Untuk memperkuat kemitraan tersebut, Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, bersama Atase Perdagangan M. Syahran Bhakti dan Koordinator Fungsi Ekonomi Abdul Gafur, melakukan kunjungan ke pabrik Haggag Import Company yang berlokasi di kawasan Abbasea, Kairo.
Di sana, mereka menyaksikan langsung proses pengolahan biji kopi hijau asal Indonesia yang disangrai dan dikemas menjadi kopi bubuk siap edar.
Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan dagang kedua negara, tetapi juga menjadi bentuk dukungan pemerintah Indonesia dalam mempromosikan komoditas unggulan nasional di pasar global.
KBRI Kairo menilai peluang ekspor kopi Indonesia ke Mesir masih sangat terbuka, mengingat selera konsumen lokal yang mulai bergeser ke produk kopi berkualitas tinggi, terutama yang berasal dari Indonesia.
Atase Perdagangan Syahran memaparkan bahwa tren biji kopi Indonesia di pasar Mesir tetap positif sebesar 20,11 persen pada periode 2020 sampai 2024.
Menurut data yang diperoleh dari KBRI Kairo, ekspor kopi Indonesia ke Mesir menunjukkan lonjakan yang sangat signifikan pada tahun 2024.
Baca Juga: Bongkar Misteri Bashiri: Mumi Mesir yang Tak Berani Dibuka Arkeolog
Nilainya mencapai 135,51 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp2,2 triliun, meningkat tajam sebesar 45,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 92,96 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun).
Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pangsa pasar tertinggi pertama dalam ekspor kopi ke Mesir, yakni sebesar 44,01 persen.
Angka tersebut mencerminkan dominasi Indonesia di pasar kopi Mesir sekaligus mempertegas posisi strategis produk kopi Indonesia di kancah global, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Keunggulan rasa, kualitas pascapanen, serta keragaman cita rasa dari berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh Gayo, Sumatera Selatan, Temanggung, hingga Malang, menjadi kekuatan utama yang membuat kopi Indonesia terus diminati.
Peningkatan ini juga tak lepas dari upaya aktif diplomasi ekonomi yang dilakukan KBRI Kairo bersama pelaku usaha, termasuk promosi langsung ke pabrik-pabrik pengolahan dan ritel besar di Mesir.
Melonjaknya angka ekspor ini menjadi bukti bahwa kopi Indonesia bukan hanya unggul secara rasa, tetapi juga mampu bersaing secara volume dan nilai di pasar internasional yang kompetitif.
Syahran menambahkan bahwa pesaing utama Indonesia adalah Vietnam, dengan nilai ekspor ke Mesir sebesar 52 juta dolar AS (sekitar Rp881 miliar) dan pangsa pasar mencapai 17,15 persen.
Berita Terkait
-
Bongkar Misteri Bashiri: Mumi Mesir yang Tak Berani Dibuka Arkeolog
-
Penemuan Kota Raksasa di Bawah Piramida Mesir Guncangkan Ilmuwan, Simpan Fakta Apa?
-
Israel Sebarkan Hoax? Mesir Tegas soal Rekonstruksi Gaza, Tolak Relokasi Warga Palestina ke Sinai
-
Mesir Usulkan Pasukan Internasional di Gaza dan Tepi Barat: Solusi atau Eskalasi Baru?
-
Mesir Temukan Makam Kerajaan Pertama dalam 100 Tahun Terakhir
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum