Suara.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa pemerintah berencana mentransfer langsung tunjangan guru honorer.
Namun, skema kebijakan tersebut masih dalam tahap finalisasi. Mu'ti menyebut kalau kebijakan itu menjadi yang pertama kali dilakukan salam waktu 15 tahun terakhir.
"Saya rencana transfer untuk guru honorer, transfer langsung, ini sudah kita godok. Transfer langsung tunjangan guru itu kan tidak pernah terjadi selama 15 tahun," kata Mu'ti kepada wartawan di Kantor Dikdasmen, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Pemerintah saat ini masih menggodok nominal tunjangan, syarat, hingga waktu pencairan.
Namun, Mu'ti menyampaikan kalau ditargetkan tunjangan itu akan ditransfer langsung mulai pada bulan Mei 2025.
"Karena sudah kita hitung anggaranya berapa dan memang dihitungnya per Mei bukan dari Januari sampai Mei."
"Jadi per Mei sampai nanti Desember. Itu nominalnya sudah kita hitung, anggaranya sudah ada, kemudian nominalnya juga sudah disepakati, tinggal nanti teknis saja," tuturnya.
Mu'ti menuturkan bahwa data Kementerian Dikdasmen tercatat, guru honorer ada sekitar 785 ribu orang. Jumlah tersebut belum termasuk guru honorer di bawah Kementerian Agama yang juga akan mendapatkan tunjanga.
"Mudah-mudahan pada bulan Mei itu dapat kita transfer. Jadi sekarang tinggal verifikasi dan validasi data, termasuk nanti permintaan nomor rekening kepada guru-guru itu. Karena nanti direct transfer maka itu harus ke rekening guru yang bersangkutan," kata Mu'ti.
Baca Juga: Menteri Dikdasmen: Jurusan IPA, IPS, Bahasa Akan Dihidupkan Kembali
Sekjen Kementerian Dikdasmen Suharti menambahkan, tunjangan tersebut khusus hanya untuk guru honorer dan non ASN. Serta belum bersertifikasi pendidik juga bukan peserta bansos dari Kementerian Sosial.
Suharti menyampaikan kalau Kementerian Dikdasmen sudah mempunyai penerima tunjangan tersebut dengan by name by address guru-guru yang ada di dalam dapodik.
Tetapi untuk memastikan bahwa guru tersebut layak dapat tunjangan, data itu juga dibandingkan dengan catatan BPS menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
"Jumlahnya berapa belum bisa disampaikan sekarang. Karena memang belum ada keputusan final, tetapi mudah-mudahan sebagian besar dari guru-guru tersebut bisa mendapatkan tambahan tunjangan," katanya.
Suharti memastikan kalau Kementerian Keuangan sudah menyetujui total tunjangan yang akan digelontorkan. Namun, masih perlu dihitung lebih detail terkait nominal yang akan diberikan untuk setiap guru.
"Ini tidak hanya guru yang ada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tetapi juga mereka yang ada di Kementerian Agama. Per-orang berapanya juga masih dalam final exercise," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Profil Dini Yuliani Istri Bupati Purwakarta Wafat: Pengusaha dan Politisi yang Dikenal Rendah Hati
-
Tragis! Diamuk Massa hingga Semaput, Maling Motor di Cengkareng Ternyata Bawa Pistol Mainan
-
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, DPR: Sejak Awal Ini Bisnis Dikelola BUMN, Bukan Pemerintah!
-
Tragedi Sabu Patungan: Polisi Ungkap Motif Sepele di Balik Tebasan Kerambit Maut Jatinegara
-
Dalih 'Investasi Sosial' Jokowi soal Utang Whoosh Dikuliti DPR: Mana Akuntabilitasnya?
-
Skandal Chromebook: Pengacara Nadiem Tunjuk Hidung Stafsus, Siapa Dalang Sebenarnya?
-
Pesawat Haji Tak Lagi Terbang Kosong? Begini Rencana Ambisius Pemerintah...
-
Ditanya Soal Peluang Periksa Luhut dalam Kasus Whoosh, Begini Respons KPK
-
Korupsi Whoosh Memanas, Ketua KPK Soal Saksi: Masih Kami Telaah Dulu
-
Sandra Dewi Menyerah? Terungkap Alasan Tunduk di Balik Pencabutan Gugatan Aset Korupsi Timah