Suara.com - Siswa SMPN dan SDN di Kabupaten Lebak, Banten, membutuhkan bantuan sepatu dan alat tulis. Kekinian orang tua mereka tak mampu membeli peralatan sekolah setelah mengalami gangguan penglihatan.
Junaedi (40), orang tua siswa warga Kampung Cipasung Barat, Desa Sukarendah Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, mengatakan dirinya kekinian sangat mengharapkan ada pertolongan.
"Kami berharap adanya bantuan agar anaknya itu bisa melanjutkan pendidikan," kata dia seperti diberitakan Antara, Senin (14/4/2025).
Ia menuturkan, anaknya bernama Siti Fatimah Jahroh kini duduk di bangku SMPN 1 Cikulur, Kabupaten Lebak, kelas 1.
Untuk sekolah Fatimah harus berjalan kaki dengan menempuh kurang lebih lima kilometer hingga menembus hutan.
Selain itu anak lainnya Nia, murid SDN 2 Sukadaya kelas 3, dan Elsa SDN 2 Sukadaya kelas 1, dan keponakanya Muhammad Bilal SDN 2 dan Nia Madrasah Miftahul Falah kelas 3.
Namun anak-anak itu sudah dua hari terakhir tidak masuk sekolah, karena tak memiliki sepatu dan peralatan lainnya.
Sebelumnya, kata dia, anak-anak itu memakai sandal, namun kini tak pergi ke sekolah dengan alasan malu.
"Kami berharap anak-anak itu bisa melanjutkan sekolah dengan adanya bantuan itu," katanya.
Baca Juga: Kenapa Abidzar Putus Sekolah? Alasannya Bikin Haters yang Hina Umi Pipik Malu Sendiri
Junaedi bercerita anaknya yang sekolah itu dua di SD dan satu di SMP dan kini sudah tak memiliki sepatu, karena ia kini kesulitan ekonomi, terlebih kedua matanya sudah tidak melihat secara normal.
"Kami mengalami kebutaan mata itu, terdiri dari ayah dan empat kakaknya," katanya.
Sementara itu, Siti Fatimah mengatakan dirinya tetap ingin sekolah karena ingin memiliki ilmu, meski orangtuanya tak mampu ekonomi.
Namun pihaknya merasa lega adanya bantuan dari pewarta Perum LKBN Antara Lebak membantu membelikan sepatu dan buku.
"Kami merasa senang bisa sekolah dari bantuan itu," katanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan kepada anak yang tak mampu membeli sepatu dengan koordinasi dengan pihak sekolah setempat.
Berita Terkait
-
20 Kewajiban Orang Tua kepada Anak dalam Islam Sesuai Al-Quran dan Hadis, Apa Saja?
-
Tahun Ini, Pemerintah Targetkan 200 Sekolah Rakyat, 53 Unit Sudah Siap, 147 akan Dibangun
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
-
Kenapa Abidzar Putus Sekolah? Alasannya Bikin Haters yang Hina Umi Pipik Malu Sendiri
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden