Taliban: Dari Madrasah ke Istana Kekuasaan Afghanistan
Taliban telah berulang kali mengatakan bahwa anak perempuan akan diizinkan kembali ke sekolah, tetapi sejauh ini, belum ada langkah konkret yang diambil untuk mewujudkannya.
Taliban, yang secara harfiah berarti "para pelajar" dalam bahasa Pashto, adalah sebuah gerakan politik-agama Islam Sunni garis keras yang muncul di Afghanistan pada awal tahun 1990-an setelah penarikan pasukan Soviet dan runtuhnya pemerintahan komunis yang didukung Soviet.
Kelompok ini dengan cepat menjadi kekuatan dominan di Afghanistan dan memerintah negara tersebut dari tahun 1996 hingga 2001.
Setelah invasi pimpinan AS pada tahun 2001, Taliban melakukan pemberontakan selama dua dekade sebelum kembali merebut kekuasaan pada tahun 2021.
Asal Usul dan Pembentukan
Taliban muncul dari kekacauan dan perang saudara yang melanda Afghanistan setelah jatuhnya rezim komunis.
Banyak anggota awal Taliban adalah mantan pejuang Mujahidin yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk melawan Uni Soviet pada tahun 1980-an.
Namun, setelah Soviet menarik diri, berbagai faksi Mujahidin saling bertikai memperebutkan kekuasaan.
Baca Juga: Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
Taliban, yang sebagian besar terdiri dari siswa sekolah agama (madrasah) yang dididik di Pakistan, menjanjikan untuk memulihkan ketertiban, keamanan, dan menegakkan hukum Islam yang ketat.
Mereka dengan cepat mendapatkan dukungan dari populasi yang lelah dengan perang dan korupsi. Mullah Mohammed Omar, seorang ulama yang karismatik, menjadi pemimpin spiritual dan politik pertama Taliban.
Ideologi dan Tujuan
Ideologi Taliban didasarkan pada interpretasi hukum Islam (Syariah) yang sangat konservatif dan puritan. Tujuan utama mereka adalah mendirikan sebuah emirat Islam di Afghanistan yang diperintah sesuai dengan keyakinan mereka. Beberapa ciri utama ideologi Taliban meliputi:
- Penegakan Hukum Syariah yang Ketat: Taliban memberlakukan interpretasi hukum Islam yang keras dalam semua aspek kehidupan, termasuk hukum pidana, keluarga, sosial, dan ekonomi.
- Penolakan Pengaruh Barat: Taliban sangat menentang pengaruh budaya, politik, dan ekonomi Barat, dan berusaha untuk memurnikan masyarakat Afghanistan dari unsur-unsur tersebut.
- Nasionalisme Pashtun: Meskipun mengklaim sebagai gerakan Islam transnasional, Taliban memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan etnis Pashtun di Afghanistan dan Pakistan.
- Pemerintahan Terpusat: Taliban percaya pada sistem pemerintahan Islam yang terpusat di bawah seorang pemimpin tertinggi (Amir al-Mu'minin).
Masa Kekuasaan Pertama (1996-2001)
Selama masa kekuasaan pertama mereka, Taliban berhasil membawa stabilitas relatif ke sebagian besar wilayah Afghanistan setelah bertahun-tahun perang saudara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos
-
Tepis Tudingan Menkeu Purbaya Dana 'Nganggur', KDM Tak Sudi jika Dikubuli Anak Buah: Saya Pecat!
-
Profil Kontras Heri Gunawan: Politisi Gerindra Pro-Rakyat, Diduga Korupsi CSR BI, Beri Mobil Mewah
-
Nekat Gugurkan Kandungan 8 Bulan Demi Pekerjaan, Wanita di Bekasi Ditangkap Polisi
-
Babak Baru Korupsi Dana CSR BI, KPK Sita Mobil Staf Ahli Anggota DPR Heri Gunawan
-
Meski Hampir Rampung, Istana Ogah Buru-buru Terbitkan Perpres MBG
-
Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi karena Alasan Sakit, KPK: Sakitnya Menular atau Tidak?
-
Istana Beri Sinyal Mobil Nasional Masuk PSN, Danantara Siap Jalankan Proyek?
-
Tega Aborsi Bayi karena Ngeluh Sulit Dapat Kerja, Wanita di Bekasi Ditahan Polisi
-
Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dan Hashim Rp25 Triliun, Begini Respons Istana