“Rp23 juta itu dihitung dari biaya transport gua berangkat, pembuatan paspor, sama jalur VIP segala macem,” kata Febby.
Akhirnya setelah 7 bulan bekerja di Kamboja, Febby berhasil menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar uang tebusan tersebut. Ia akhirnya berhasil ke tanah air pada 17 November 2024.
Cerita Warga Bekasi Lain Tewas di Kamboja
Ikhwan Sahab (27), pemuda asal Babelan, Kabupaten Bekasi dikabarkan tewas di Kamboja pada Senin (14/4/2025). Keluarga korban mengungkap, Ikhwan tewas setelah mengalami penyiksaan di tempat korban bekerja.
Adik korban, Subyantoro (24) mengatakan, Ikhwan berangkat ke Kamboja pada awal Februari 2024. Kepada orang tuanya, ia mengaku tengah dimutasi oleh perusahaan tempatnya bekerja.
“Bilangnya ke orang tua izinnya itu mutasi dari perusahaan lamanya. Tetapi saya juga udah curiga, enggak mungkin gitu kan tiba-tiba pindah ke sana,” kata Subyantoro saat ditemui wartawan.
Pada kenyataannya, Ikhwan dijanjikan dipekerjakan di perusahaan resmi sebagai admin judi online (judol) dengan gaji sekitar Rp30 - Rp40 juta per bulan.
Sayangnya, saat tiba di Kamboja, Ikhwan justru dipekerjakan di perusahaan scamming atau penipuan yang sasarannya adalah warga Indonesia.
Subyantoro mengatakan, enam bulan pertama, komunikasi antara keluarga korban masih berjalan baik. Ikhwan rutin memberi kabar lewat panggilan video dan telepon.
Baca Juga: Iwan Sumule Persoalkan Kaidah Jurnalistik Terkait Wakil Ketua DPR Dasco
Namun, sejak Januari 2025 komunikasi yang terjalin mulai berubah, Ikhwan tak lagi pernah panggilan video, hanya sebatas telepon saja.
Hingga suatu hari, keluarga dihubungi oleh seseorang yang menggunakan nomor Ikhwan dengan meminta uang tebusan untuk memulangkan Ikhwan.
"Itu kayak bosnya gitu dia minta uang tebusan sekitar 60 juta. Saya curiga, saya bilang ke mama saya jangan ditransfer. Apalagi transfernya ke rekening kakak saya. Itu kayak nantinya kalau emang ada sesuatu kita nggak bisa ngelacak. Engga ditransfer lah sama orang tua saya," tuturnya.
Kemudian, pada 3 April 2025, Subyantoro mengatakan ia mendapat telepon dari perawat salah satu rumah sakit di Kamboja. Kepadanya, perawat tersebut mengabarkan bahwa Ikhwan dalam keadaan koma sejak 2 hari terakhir.
“Itu dikabarin melalui susternya. Susternya menjelaskan kakak saya itu udah koma selama di rumah sakit 2 hari. Berarti masuk rumah sakit itu sekitar tanggal 28 Maret,” ujar Subyantoro.
Setelah bangun dari koma, Subyantoro sempat beberapa kali berkomunikasi dengan sang kakak melalui panggilan video. Saat itu, ia melihat kondisi Ikhwan sangat memprihatinkan dengan luka di sekujur tubuhnya.
Berita Terkait
-
Iwan Sumule Persoalkan Kaidah Jurnalistik Terkait Wakil Ketua DPR Dasco
-
OJK : 10.016 Rekening Ternyata Terhubung Judol
-
Idrus Marham Pasang Badan untuk Dasco: Dia Episentrum Aspirasi Masyarakat dan Politik
-
Soal Bisnis Judol di Kamboja, Legislator Gerindra Pasang Badan Bela Dasco: Tuduhan Tak Berdasar!
-
Sebut Mustahil Dasco Terlibat Bisnis Judol, Elite Gerindra: Beliau Sudah Haji
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029