Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih ada rekening yang terhubung dengan judi online (judol). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan ada 10 ribu rekening yang sudah diblokir dikarenakan terkoneksi dengan judol.
"Terkait dengan pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah meminta bank melakukan pemblokiran terhadap 10.000, kurang lebih 10.016 rekening," kata Dian dalam rapat bulanan OJK, Jumat (11/4/2025).
Untuk itu, OJK terus bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memberantas judi online. Salah satunya pemblokiran rekening sesuai dengan identitas yang terhubung dengan rekening judi online
" Sebelumnya yang kita laporkan tercatat sebesar 8.618 rekening. Dari data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, serta melakukan pengembangan atas laporan tersebut dengan meminta perbankan melakukan penutupan rekening yang memiliki kesesuaian dengan nomor identitas kepedudukan serta melakukan enhanced due diligence atau EDD," katanya.
Di sisi pengembangan dan penguatan di bidang perbankan, OJK telah menerbitkan aturan SA OJK No. 2 tahun 2025 tentang kewajiban penyediaan modal minimal atau KPMM dan pemenuhan modal inti minimum bagi bank perekonomian rakyat.
Hal ini dalam rangka menyelaraskan dengan POJK No. 7 tahun 2024 tentang BPR dan BPRS, kemudian POJK No. 1 tahun 2024 tentang kualitas aset BPR, dan SA OJK No. 21 tahun 2024 tentang panduan akuntansi perbankan bagi BPR, dan selain itu kami juga sedang melakukan penyempurnaan jasa keuangan.
" OJK tentang penerapan tata kelola bagi bank umum," katanya.
Terkait dengan kebijakan tarif Amerika Serikat, OJK akan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan.
Hal ini mengambil langkah-langkah yang diperlukan termasuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama intens antara OJK dengan stakeholders keuangan
Baca Juga: Kena Penipuan, 78.041 Rekening Nasabah Telan Kerugian Rp 1,4 Triliun
Terutama perbankan serta melakukan diskusi dan pendalaman terhadap industri padat karya maupun sektor industri perspektif lainnya yang mendukung segmen usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Ini dalam upaya mendorong pembiayaan yang lebih inklusif yang memungkinkan potensi-potensi ekonomi Indonesia lebih dioptimalkan yang sekaligus menjadi potensi bisnis untuk perbankan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan daya saing industri nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023, OJK bertugas untuk mengoordinasikan penanganan aktivitas keuangan ilegal. Dalam pelaksanaannya OJK bekerja sama dengan Kominfo dan 16 lembaga pemerintahan lainnya.
Sebagai informasi, per akhir Oktober 2024, ada 8.000 rekening judol yang berasal dari data pemerintah yang telah diblokir. Dian mengatakan bahwa OJK juga meminta perbankan menutup rekening dengan 1 CIF yang sama.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut sektor keuangan nasional tetap kokoh menghadapi tekanan eksternal.
"Rapat Dewan Komisioner pada 26 Maret 2025 menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga,” ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Makin Kuat, Ini Buktinya
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna