Suara.com - Upaya pemberantasan judi online (judol) di Indonesia terus digencarkan, namun efektivitasnya masih menuai sorotan tajam.
Menurut Ekonom Piter Abdullah, langkah-langkah yang selama ini diambil oleh pemerintah belum menyentuh akar permasalahan.
Pemblokiran situs dan pemutusan aliran dana dianggap hanya menyentuh permukaan—ibarat memotong rumput liar yang akan tumbuh kembali.
Piter yang juga Direktur Eksekutif Segara Research Institute menegaskan pentingnya pendekatan komprehensif dari hulu ke hilir.
Berikut ini tujuh poin penting yang menjadi sorotan Piter Abdullah dalam menilai kenapa penanganan judol belum optimal
1. Pemblokiran Situs Hanya Solusi Sementara
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah menangani lebih dari 1,3 juta konten judi online sejak Oktober 2024. Namun situs-situs baru terus bermunculan karena pelaku utamanya belum disentuh.
“Kita kan tampaknya belum bisa menemukan sumbernya,” ujar Piter melansir ANTARA.
2. Penutupan Rekening Tidak Menyentuh Akar Masalah
Meskipun 14.478 nomor rekening dan 2.188 akun e-wallet yang terkait judi online telah diajukan untuk diblokir, sistem keuangan digital tetap bisa dimanfaatkan kembali oleh pelaku lewat identitas baru.
Baca Juga: Kerugian Judi Online di Indonesia Bisa Tembus Rp 1.000 Triliun hingga Akhir 2025
3. Pelaku Utama Masih Bebas Beroperasi
Selama aktor-aktor di balik jaringan judi online tidak ditindak, akan selalu muncul situs dan rekening baru. Inilah mengapa Piter mengibaratkan penanganan saat ini seperti “membabat rumput liar”.
4. Butuh Pendekatan dari Hulu: Identifikasi dan Penindakan Operator
Menurut Piter, pemberantasan harus dimulai dari mengidentifikasi penyelenggara utama atau jaringan yang menjalankan sistem judi online.
“Kalau tidak dicabut akarnya, ya akan tumbuh lagi,” ujarnya.
5. Perlu Keterlibatan Lembaga Intelijen dan Aparat Penegak Hukum
Tag
Berita Terkait
-
Kerugian Judi Online di Indonesia Bisa Tembus Rp 1.000 Triliun hingga Akhir 2025
-
Transaksi Judol Makin Marak, DANA dan GoPay Cs Diminta Perketat Sistem Transfer
-
Mana Lebih Tinggi Transaksi Judol atau Kripto?
-
Legislator Soroti Gerak Cepat Kapolri Sikat Premanisme hingga Judi Online
-
OJK : 14.177 Rekening Terhubung Judol Sudah Diblokir
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi
-
Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Deras di Kawasan Pesisir
-
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Kawasan Grogol Petamburan
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung