Suara.com - Sebuah unggahan video yang beredar luas di Facebook memantik perdebatan setelah menarasikan bahwa China akan membangun pangkalan militer di Indonesia.
Klaim ini sontak menuai reaksi beragam dari masyarakat, mulai dari kekhawatiran atas kedaulatan negara hingga spekulasi soal hubungan geopolitik di kawasan Asia Tenggara.
Dalam narasi tersebut, disebutkan bahwa pembangunan pangkalan tersebut akan menjadi bagian dari kerja sama strategis antara kedua negara.
Namun, hingga kini, belum ada bukti kuat maupun pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia maupun China yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Perlu diketahui, pangkalan militer adalah fasilitas yang secara umum digunakan untuk menampung personel angkatan bersenjata, menyimpan persenjataan, serta menyediakan logistik dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk operasi militer.
Kehadiran pangkalan militer asing di suatu negara bukanlah hal sepele karena menyangkut isu sensitif seperti kedaulatan, keamanan nasional, serta stabilitas regional.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“CHINA BANGUN PANGKALAN MILITER DI RI?
CHINA SUDAH SIAPKAN PASUKAN UNTUK KUASAI INDONESIA”
Baca Juga: Mewah! Patrick Kluivert Panggil Bek-Bek Tangguh ke Skuad Timnas Indonesia
Namun, benarkah China akan membuat pangkalan militer di Indonesia?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube TVOne berjudul “Cina Bangun Pangkalan Militer di Republik Indonesia? | tvOne” yang diunggah pada 4 September 2020.
Sementara itu, video yang beredar luas di media sosial mengklaim bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Dephan AS) mengungkapkan rencana Cina untuk membangun pangkalan militer di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Narasi dalam video tersebut menyebut bahwa pembangunan pangkalan militer itu merupakan bagian dari strategi besar Cina dalam membentuk jaringan logistik dan militer raksasa guna memperluas pengaruhnya di kawasan Asia-Pasifik.
Dalam unggahan video yang viral itu, disebutkan pula bahwa Cina tengah gencar melakukan pendekatan diplomatik dan ekonomi terhadap negara-negara mitra demi merealisasikan rencana tersebut, termasuk melalui investasi besar-besaran di sektor infrastruktur dan pelabuhan.
Namun demikian, informasi tersebut telah langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dalam pernyataan resminya, Kemlu menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk mendirikan pangkalan militer asing di wilayah kedaulatannya, dengan alasan dan tujuan apa pun.
Menurut Kemenlu, sikap Indonesia jelas dan konsisten: kebijakan luar negeri bebas aktif menjadi dasar utama dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional. Indonesia juga berkomitmen untuk tidak memihak pada kekuatan global manapun dalam konflik geopolitik dan lebih memilih berperan sebagai penengah serta mitra damai di kawasan.
Kesimpulan
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelusuran dan pernyataan resmi yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa klaim dalam video viral tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Unggahan itu juga dapat dinilai menyesatkan dan berpotensi memprovokasi opini publik.
Pendapat Pakar dan Penegasan Lainnya dari Pemerintah
Pakar hubungan internasional mengingatkan pentingnya masyarakat menyaring informasi dengan kritis dan merujuk pada sumber resmi, terlebih ketika menyangkut isu-isu sensitif seperti pertahanan dan kedaulatan negara.
Lebih jauh, Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh konten yang belum terverifikasi dan terus memperkuat literasi digital dalam menghadapi derasnya arus informasi di era media sosial.
“Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia,” ungkap Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat, dilansir dari ANTARA.
Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno juga menyatakan bahwa kerja sama militer antara Indonesia dan negara asing tidak akan mencakup pembentukan pangkalan militer asing di dalam negeri.
Sementara itu, Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas membantah adanya permintaan penggunaan pangkalan militer Indonesia oleh pihak asing. Menurutnya, hal tersebut justru akan bertentangan dengan kepentingan nasional.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk bersikap kritis terhadap informasi semacam ini dan mengandalkan sumber yang kredibel sebelum menyimpulkan kebenaran dari sebuah kabar yang viral di media sosial.
Berita Terkait
-
Mewah! Patrick Kluivert Panggil Bek-Bek Tangguh ke Skuad Timnas Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Sepanjang 19-25 Mei 2025: Rezeki Lancar, Hoki Datang Bertubi-Tubi!
-
Ramalan Shio 18 Mei 2025: Dari Kejutan Tak Terduga hingga Proses Penyembuhan Batin
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
-
Gerbang Cina ke Amerika Latin: Megaproyek Rp57 Triliun di Peru Picu Kontroversi!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka