Suara.com - Sebuah video yang menampilkan pesawat menjatuhkan paket bantuan ke wilayah konflik Gaza beredar di media sosial.
Dalam unggahan di X, Instagram, dan Facebook, disebutkan bahwa pesawat tersebut milik China dan membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan untuk warga Palestina.
Berikut narasi di unggahan X (twitter):
"Ini bukan 600 Miliar milik Arab Saudi, bukan 1,2 Triliun milik Qatar, dan juga bukan 1,4 Triliun milik UEA yang diberikan kepadanya Trump untuk membantu ekonomi AS. Ini adalah Komunis China yang menjatuhkan bantuan udara untuk rakyat Gaza."
Narasi di Instagram:
"This is China food dropping landing in Gaza,"
Narasi di Facebook:
"China delivers critical aid to Gaza, including food supplies and medical assistance."
Lantas, benarkah China mengirim bantuan udara ke Gaza lewat jalur udara?
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim Anti Hoax Antara dengan memasukkan kata kunci “China turunkan bantuan ke Gaza”, tidak ditemukan bukti atau laporan resmi dari media internasional kredibel yang mengonfirmasi keterlibatan China dalam pengiriman bantuan udara ke wilayah Gaza pada waktu yang dimaksud.
Justru, sebagaimana dilaporkan Reuters, bantuan dalam video yang tersebar luas itu merupakan bagian dari operasi pengiriman bantuan kemanusiaan oleh Amerika Serikat pada Senin, 26 April 2024.
Bantuan itu ditujukan untuk warga Gaza bagian utara yang kala itu tengah menghadapi krisis kelaparan ekstrem.
Namun, pengiriman tersebut tidak berjalan lancar. Parasut yang digunakan untuk menjatuhkan paket bantuan mengalami kegagalan teknis, menyebabkan sebagian besar dari bantuan itu jatuh ke laut.
Dalam insiden tragis itu, dilaporkan sebanyak 18 warga Gaza meninggal dunia, di mana 12 orang tewas tenggelam dan 6 lainnya terinjak-injak saat terjadi rebutan bantuan.
Kantor media Gaza mengkritik keras cara distribusi tersebut. Mereka menyebut bahwa metode airdrop di tengah kelaparan ekstrem adalah tindakan yang "kasar dan tidak manusiawi", mengingat situasi darurat yang dihadapi oleh warga sipil di wilayah konflik.
Tag
Berita Terkait
-
Ancaman Hoaks dan Krisis Literasi Digital di Kalangan Pelajar Indonesia
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Heimir Hallgrimsson Sebut Israel Layak Disanksi
-
Profil Melanie Shiraz, Miss Israel 2025 yang Jadi Sorotan karena Tatapan ke Miss Palestina
-
Miss Israel Bantah Menatap Sinis ke Miss Palestina, Anggap Netizen Lebay
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah