Suara.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menjadi sorotan.
Kali ini dikabarkan, TNI membunuh 1200 tentara Israel.
Pembunuhan ribuan tentara Israel itu, katanya, dilakukan dalam kurun waktu 24 jam.
Bahkan disebut, dugaan aksi pembunuhan yang dilakukan TNI atas tentara Israel dibantu oleh pihak Rusia.
Informasi tersebut beredar di media sosial (Medsos) Facebook.
Akun Facebook dengan nama "Andik L" mengunggah kabar tersebut dalam bentuk video pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Dalam video, menampilkan seorang presenter perempuan yang mengucapkan narasi sebagai berikut:
"Israel Pupus Harapan Hampir Seribu Tentara Lenyap dalam Tragedi Gaza Selatan. TNI membunuh 1200 tentara israel dalam 24 jam dibantu rusia."
Melansir dari TurnBackHoax.id, sejak diunggah Sabtu lalu, video itu disukai 557 kali, menuai 41 komentar dan dibagikan ulang oleh 39 pengguna Facebook lainnya per Jumat, 23 Mei 2025.
Baca Juga: CEK FAKTA: Giveaway Rp 30 Juta dari Aisar Khaled Lewat WhatsApp, Benarkah?
Penelusuran
Setelah dilakukan penelusuran, narasi yang mengklaim TNI membunuh ribuan tentara Israel mencatut video berita yang diunggah oleh kanal YouTube Serambinews.
Di mana judul yang diberikan ialah “Israel Pupus Harapan, Hampir Seribu Tentara Lenyap dalam Tragedi Gaza Selatan” yang tayang Senin, 5 Mei 2025.
Video itu melaporkan pernyataan dari militer Israel pada Minggu, 4 Mei 2025 mengenai kematian perwira mereka dalam pertempuran di Gaza Selatan.
Perwira tersebut meliputi Kapten Noam Ravid (23) dari Sha’arei Tikva, seorang perwira di unit Yahalom dan Sersan Staf Yaly Seror (20) dari Omer, seorang prajurit dalam unit tersebut.
Selama operasi yang dilakukan Brigade Golani di kawasan Jenina, Rafah, sebuah terowongan ditemukan di dalam sebuah gedung selama pencarian dan pengepungan di daerah itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Pesan Keras di Gerbong Kereta, Grafiti Anti IDF Gegerkan Publik
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah