Suara.com - Terlapor dalam perkara dugaan ijazah palsu presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi, Rismon Hasiholan Sianipar mengatakan, tidak perlu terlalu pusing dalam pembuktian lembar pengesahan dan skripsi milik mantan Wali Kota Solo itu.
Ia menyarankan, lembaran pengesahan skripsi Jokowi yang dianggap identik oleh Bareskrim, cukup dikirimkan saja ke Singapura untuk dilakukan pengujian.
“Jadi kalau ini sebenarnya mau tuntas, serahkan saja lembar pengesahan skripsi Pak Joko Widodo, ke Singapura selesai, satu hari jadi. Selesai permasalahan ini,” katanya, dalam tayangan Youtube Indonesia Lawyers Club, dikutip Kamis (29/5/2025).
Meski telah dinyatakan identik oleh pihak penyidik Bareskrim, Rismon yang juga merupakan ahli digital forensik menilai masih banyak kejanggalan terhadap skripsi atau lembar pengesahan milik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Jadi dari analisa saya menggunakan font identification, bahwa itu adalah Times New Roman, dan ini nggak mungkin bisa dibantah. Pattern seperti ini, ini milik Times New Roman, dan bentuknya pasti digital font, bukan manual font, metal gitu ditata satu-satu,” jelasnya.
Rismon menuturkan, jika lembar pengesahan atau skripsi yang dibuat menggunakan mesin ketik, artinya tidak mungkin begitu rapih tatanan huruf demi huruf.
Namun, yang saat ini ditemui, lembar pengesahan itu begitu rapi, dan bisa menghasilkan dengan rata tengah yang sangat sempurna.
“Ini pakai algoritma, di mana lebar antarkata juga bervariasi, sehingga menciptakan rata tengah yang sangat sempurna. Itu produk dari software, dan software itu tidak ada di jaman 1985,” tandasnya.
Hasil Uji Lab Bareskrim
Baca Juga: Curigai Bareskrim, Rismon Sebut Skripsi Jokowi Pakai Font Times New Roman: Tak Sesuai Zamannya!
Bareskrim Polri, sebelumnya telah rampung melakukan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, perkara ini muncul usai Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana yang menudung soal ijazah palsu Jokowi. Usai dilakukan pendalaman, penyidik berkesimpulan usai memalui uji forensik, ijazah Jokowi dinyatakan identik.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, keasakian ijazah dari Jokowi mendasar dari hasil pengecekan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.
"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," katany, di Bareskrim Polri, Kamis (22/5/2025).
Jokowi sebelumnya, melalui tim kuasa hukumnya menyerahkan ijazah asli SMA dan universitas kepada Dittipidum Bareskrim Polri.
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan penyerahan itu dalam rangka adanya aduan dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana terkait dugaan ijazah S1 Jokowi palsu.
Tag
Berita Terkait
-
Curigai Bareskrim, Rismon Sebut Skripsi Jokowi Pakai Font Times New Roman: Tak Sesuai Zamannya!
-
Dicap Tak Punya Kapasitas Sebut Ijazah Jokowi Palsu, Solmet Sindir Roy Suryo: Dia Bukan Siapa-siapa!
-
Yakin Gugatan Ijazah Palsu Ditolak Hakim, Ini Alasan Silfester Matutina Pede Bela Jokowi
-
Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ketum Solmet Ngaku Dicecar 40 Pertanyaan: Seputar Tuduhan Roy Suryo di TV
-
Dicecar 97 Pertanyaan soal Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Bingung Peneliti Perlu Izin Polisi
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!