Suara.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menanggapi isu tentang penggantian Kapolri. Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan mengatakan, pergantian Kepala di tubuh Polri merupakan hal yang wajar, lantaran pergantian harus dilakukan secara berkala.
“Ya pergantian Kapolri kan memang harus dilakukan secara berkala. Lembaga seperti Polri yang punya kaderisasi, punya jenjang,” kata Fadhil, kepada Suara.com, saat di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Diketahui, saat ini jabatan Kapolri diemban oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai dilantik oleh Presiden ke-7, Joko Widodo. Sigit menduduki kursi Kapolri menggantikan Idham Aziz, pada 27 Januari 2021.
Secara pengembangan karier, lanjut Fadhil, tidak baik jika satu jabatan diemban oleh seseorang dengan masa jabatan yang terlalu lama.
“Pendidikan dan pengembangan karir tentunya enggak boleh dijabat oleh orang yang lama di sana. Artinya karir dan jenjang harus dipikirkan,” ujarnya.
Fadhil mengaku, jika saat ini sudah ada keperluan untuk melakukan pengantian.
“Menurut saya penting ya ada segera pergantian secara berkala di institusi negara yang punya jenjang seperti Polri,” ucapnya.
Dia bilang, nantinya jika tidak dilakukan penggantian, bakal muncul isu tidak sedap soal jabatan Kapolri hanya bisa diisi dengan orang yang memiliki kedekatan politik.
Ke depan, jika terjadi pergantian terhadap Kapolri, Fadhil berharap dengan sosok yang bisa membenahi Korps Tribrata.
Baca Juga: Seskab Teddy Soal Isu Pergantian Kapolri: Kemarin Baru Menghadap Presiden, Besok Ikut Panen Jagung
Pasalnya, sejauh ini kepemimpinan Sigit telah memiliki banyak catatan, dari berbagai pihak seperti Komnas HAM, yang setiap tahun mengeluarkan rilis soal kekerasan yang mayoritas dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Banyak sekali catatan soal bagaimana Polri secara institusional itu seringkali juga bermasalah dengan berbagai hal persoalan hukum maupun hak asasi manusia. Komnas HAM tiap tahun mengeluarkan rilis soal catatan kekerasan yang salah satunya dilakukan oleh kepolisian gitu ya,” ujar dia.
“Kemudian Ombudsman juga tiap tahun juga punya catatan bagaimana polisi jadi salah satu aktor utama pelaku mal administrasi. Artinya enggak sulit untuk mencari titik-titik perubahan apa yang bisa dilakukan. Banyak catatan yang bisa diambil dan dijadikan evaluasi,” imbuhnya.
Sehingga, menurut Fadhil, saat ini tidak terlalu sulit untuk mencari sosok pengganti Sigit sebagai Kapolri.
“Jadi enggak dari nol lagi membuat modul atau membuat grand design bagaimana perubahan Polri gitu ya. Catatannya sudah banyak dari berbagai lembaga negara,” katanya.
Suara Istana
Berita Terkait
- 
            
              Seskab Teddy Soal Isu Pergantian Kapolri: Kemarin Baru Menghadap Presiden, Besok Ikut Panen Jagung
- 
            
              Perjalanan Karier Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Calon Kapolri Terkuat?
- 
            
              Janji di Depan Menteri LH, Kapolri Bakal Gencar Awasi Pencemaran Lingkungan: Ini Tuntutan Global
- 
            
              Cuma 119 Peserta yang Lolos, Kapolri Sebut Seleksi SMA Kemala Taruna Bhayangkara Dilakukan Ketat
- 
            
              Ramai soal Preman Berkedok Ormas, Golkar: Jangan Pernah Negara Dikalahkan oleh Para Preman Itu
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Mensos Minta PPATK Awasi Rekening Penerima Bansos Agar Tak Dipakai Main Judol
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT