Suara.com - Kementerian Sosial atau Kemensos akan kembali menyalurkan bansos penebalan tambahan bagi masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak dua kali pada bulan Juni dan Juli 2025.
Bansos itu berupa uang tunai dengan total Rp400 ribu.
"Segera kita luncurkan juga di bulan Juni ini, Bansos Penebalan Tambahan untuk mereka yang menerima BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai, sebesar Rp200.000 kali 2 bulan, Juni dan Juli," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam konferensi pers di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Gus Ipul menyampaikan bahwa jumlah masyarakat yang berhak mendapatkan bansos penebalan itu ada sekitar 18.277.000 keluarga penerima manfaat (KPM).
Bantuan tersebut, kata Gus Ipul, diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat sehingga menumbuhkan perekonomian dalam negeri.
Gus Ipul juga menuturkan kalau bansos penebalan itu arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat.
"Jadi ini bentuk perhatian di samping juga ada bantuan-bantuan lain, seperti beras dari Bapanas, ada subsidi sosial lain. Tetapi khusus yang saya sampaikan ini adalah yang lewat Kementerian Sosial," tuturnya.
Akan tetapi, bansos penebalan itu baru akan dilaksanakan setelah Kemensos menyelesaikan penyaluran bansos program keluarga harapan (PKH) untuk triwulan kedua.
Gus Ipul menyampaikan kalau Kemensos sudah memberikan 95 persen data masyarakat yang berhak jadi penerima bansos PKH kepada Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara serta PT. Pos Indonesia. Hanya saja penyalurannya masih bertahap.
Baca Juga: Akan Launching Juli 2025, Wamensos Agus Jabo Sebut Bangunan Sekolah Rakyat Tahap 1 Belum Permanen
"Penyaluran sendiri sekarang itu dari tahap pertama data 14 Juta lebih, itu sudah 70 persen. Jadi kalau secara keseluruhan ini sedang berproses, mudah-mudahan minggu depan semuanya bisa tuntas," kata Gus Ipul.
Dia menyampaikan bahwa pemerintah tengah dalam masa transisi pergantian data bansos.
Dari sebelumnya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sekarang menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional DTSEN (DTSEN) yang diklaim lebih tepat sasaran untuk masyarakat penerima bansos.
Diketahui, rencana pemerintah untuk memberikan diskon listrik kepada 79,3 juta pelanggan berdaya 1.300 VA ke bawah resmi dibatalkan. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, di Komplek Istana Kepresidenan pada Senin (2/6/2025) sore.
Pembatalan ini, menurut Menkeu, disebabkan oleh masalah mekanisme penganggaran yang tidak memungkinkan diskon tersebut cair pada Juni dan Juli tahun ini seperti yang direncanakan semula.
"Kita rapat diskon listrik penganggaran lebih lambat. Kalau Juni, Juli tidak bisa dijalankan," kata Sri Mulyani.
Berita Terkait
-
Jam Rolex Prabowo dan Sarapan Aburizal Bakrie Berujung Timnas Indonesia Hancur Lebur
-
Pede PDB Indonesia Bisa Merajai Dunia, Prabowo Ungkit Penjajahan Belanda, Mengapa?
-
DPR Sebut Tak Cukup Cuma Cabut Izin 4 Tambang Nikel di Raja Ampat, Harus Ada Investigasi!
-
Terungkap! Prabowo Sebut Belanda Ambil Kekayaan Indonesia 31 Triliun USD, Senilai Anggaran 140 Tahun
-
Prabowo Tekankan Investasi Pertahanan Penting: yang Tidak Mau Kedaulatan Dirampas, Jadi Bangsa Budak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka