Suara.com - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq. Hal itu dilakukan berdasarkan adanya polemik tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
"Iya betul sekali secepatnya kami akan agendakan bahkan ini karena sudah terlanjur kemarin itu lantas viral, lantas kebetulan Menteri ESDM berkunjung ke daerah tersebut sebelum itu pun kami sudah berencana karena ada aspirasi dari masyarakat sana," kata Sugeng kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, pihaknya akan membahas adanya aspirasi dari masyarakat di sana terkait perusahaan-perusahaan tambang nikel yang menjadi polemik.
"Secepatnya setelah reses masuk, bahkan kemarin apa yang disebut commander call di antara kami, begitu naik menjadi besar karena sudah viral dan sebagainya," ujarnya.
"Maka kami sepakat, kami sebetulnya mau mengutus mau melakukan kunjungan lngsng ke raja Ampat yakni dipimpin oleh pak Bambang Haryadi dari wakil Ketua Komisi XII dari fraksi Gerindra dengan didampingi seluruh perwakilan fraksi bahkan juga kementrian ESDM dan juga Kementerian LH, kita bersyukur skrng lingkungan hidup telah ada di komisi XII sehingga ketika melakukan pengawasan-pengawasan dan dan setiap berkunjung ke lapangan disertai juga LH sehingga bisa menegakkan tata kelola dari esg, enviroment, social, and governance dengan lebih tuntas," sambungnya. Ia mengatakan, khusus PT GAG juga akan Komisi XII DPR evaluasi bersama pemerintah.
"Akan kita evaluasi aspek daya dukung lingkungannya utk ditambang sampai kapan, jangan sampai melewati ambang batas sehingga terjadi perusaakan dan pencemaran lingkungan ini yang akan kita tindak," katanya
"Kenapa? Karena pertambangan open pit apalagi dalam konteks cuaca misalnya hujan bisa saja terjaadi limpahan-limpahan limbah dari ini yang bisa mengalir apa yang disebut dengan run off ke laut ini sangat berbahaya karena meskipun jarak dari geopark itu kurang lebih 40 km tetapi tetap saja bisa terjadi masuknya logam-logam berbahaya yng sangat bisa merusak lingkungan, baik terumbu karang maupun biota-biota laut yang lain," sambungnya.
Cabut 4 UIP Nikel di Raja Ampat
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Baca Juga: Jokowi Acuhkan PPP karena Ongkosnya Mahal? Rocky Gerung Ungkap Nasib PSI jadi Partai Oligarki
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyebut pencabutan ini setelah adanya pelanggaran lingkungan dan masukan dari berbagai pihak daerah.
"Setelah kami melakukan rapat terbatas (ratas), dan menerima masukan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ditemukan adanya pelanggaran lingkungan oleh empat perusahaan. Selain itu, hasil temuan di lapangan serta aspirasi dari gubernur dan bupati juga menjadi dasar pertimbangan," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
"Bapak Presiden memutuskan bahwa empat IUP di luar Pulau Gag dicabut. Saya langsung menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Menteri KLHK dan Kementerian Teknis lainnya untuk mencabut izin-izin tersebut," sambung dia.
Adapun, Empat IUP yang dicabut antara lain, PT Anugrah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, PT Kawei Sejahtera Mining.
Bahlil menuturkan, pencabutan ini dilakukan dengan alasan utama pelanggaran terhadap kaidah lingkungan hidup, serta keberadaan wilayah tambang yang dinilai sensitif secara ekologis.
"Kami juga menilai kawasan-kawasan ini harus kita lindungi dengan tetap memperhatikan biota laut dan nilai konservasi," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Gesture Melotot Letkol Teddy ke Bahlil soal Tambang Raja Ampat Bikin Salfok! Netizen Penuh Curiga
-
Legislator PDIP Wanti-wanti Rezim Prabowo: Penutupan UIP di Raja Ampat Jangan Cuma Manuver Sesaat
-
Gonjang-ganjing Kabinet Prabowo, Erick Thohir dan Bahlil Diprediksi jadi Sasaran Empuk Reshuffle
-
Susi Pudjiastuti Beri Warning, Prabowo Auto Ditantang Cabut Izin PT GAG: Mana Berani Dia!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor