Suara.com - Para Guru Besar Fakultas Kedoktetan Universitas Indonesia (FKUI) menyatakan ingin lakukan audiensi dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas soal kinerja serta berbagai kebijakan kontroversial dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dekan FKUI prof. Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa ada ratusan guru besar FKUI yang sebenarnya ingin bertemu dengan presiden.
"Kami sangat berterima kasih kalau Bapak Presiden mau bertemu dengan 372 guru besar, kami mengidamkan bertemu dengan Bapak Presiden langsung," kata Ari dalam konferensi pers seruan keprihatinan dari Guru Besar FKUI di Salemba, Jakarta, pada Kamis (12/6/2025).
Sebelumnya pada 20 Mei 2025, para guru besar itu telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo yang berisi catatan kritis soal kinerja Kemenkes.
Salah satu yang mereka kritisi ialah sikap pemerintah yang semakin jarang melibatkan akademisi dan ahli dalam membuat kebijakan, terurama terkait dengan kesehatan.
Namun hingga saat ini, Kemenkes dinilai belum ada perbaikan bahkan nampak tidak mengubris seruan para guru besar tersebut.
Guru besar FKUI prof. Budi Wiweko menegaskan bahwa tujuan mereka ingin bertemu Presiden bukan untuk mendesak agar Menteri Kesehatan diganti. Dia menekankan bahwa para guru besar sebenarnya telah memberikan waktu bagi Kemenkes untuk lakukan perubahan. Namun hal itu nampak tidak dilakukan Kemenkes.
"Kami tidak mendesak (menkes) mundur, tapi kami menyampaikan bahwa sudah beri ruang untuk bisa melihat ruang perubahan yang terjadi. Dalam perjalannya kami belum melihat ada perubahan. Jadi sulit bagi kami beri kepercayaan dalan kemajuan kesehatan negeri ini," ujar Wiweko.
Guru Besar FKUI prof. Sandra Widaty menambahkan kalau ratusan rekan sejawatnya kini menaruh harap agar Presiden bisa menyempatkan bertemu mereka.
Baca Juga: Dekan FKUI: Kenapa Senior Melakukan Bullying? Karena Kurang Insentif
"Tentu saja kami menghargai juga memahami bahwa Bapak Presiden itu menghargai kami para guru besar sebagaimana yang disampaikan dalam pidato-pidato sebelumnya. Sehingga besar harapan kami bisa didengar oleh Bapak Presiden," tuturnya.
Dalam aksi sebelumnya pada pertengah Mei lalu itu ratusan Guru Besar FKUI menyampaikan seruan keprihatian atas berbagai kebijakan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang belakangan dilakukan pemerintah.
Berbagai kebijakan dari Kementerian Kesehatan itu dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan dokter dan dokter spesialis, sehingga berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Respons Menkes
Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin angkat bicara menanggapi adanya sejumlah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meluapkan kekecewaan atas berbagai kebijakan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Budi menegaskan, kalau transformasi sektor kesehatan yang dijalankan Kementerian Kesehatan kekinian basisnya adalah kepentingan masyatakat.
Berita Terkait
- 
            
              Ngobrol Lewat Telepon 15 Menit, Seskab Teddy Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo dan Donald Trump
- 
            
              Kementerian Bidang Ekonomi dan Hukum Dinilai Paling Layak Direshuffle Sekarang
- 
            
              Prabowo Angkat Telepon dari Donald Trump, Ngobrol Soal Apa?
- 
            
              Jam Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia Jadi Polemik, Menpora Pasang Badan
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi