Suara.com - Nama Ulil Abshar Abdalla tengah menjadi sorotan atas pernyataannya tentang izin pengelolaan tambang.
Dalam bincang-bincang di program Rosi yang disiarkan Kompas TV, Ulil menyebut sikap menolak penambangan mirip dengan wahabisme.
Sebutan itu ditujukan Ulil Abshar Abdalla kepada teman-teman pecinta lingkungan, dalam hal ini Iqbal Damanik sebagai perwakilan Greenpeace Indonesia.
Ulil tidak sepakat dengan Iqbal Damanik yang total menolak penambangan, seperti orang wahabi yang tidak membolehkan sebuah teks disentuh sama sekali.
Pernyataan Ulil Abshar Abdalla lantas menuai kritik dari berbagai kalangan, seiring dengan penolakan terhadap penambangan di Raja Ampat.
Siapa Ulil yang pernyataannya tentang tambang bikin publik geram? Ketahui melalui profil Ulil Abshar Abdalla berikut ini.
1. Biodata Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla merupakan pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1967. Ia menikah dengan Ienas Tsuroiya pada 1997 dan dikaruniai dua putra.
Ayah Ulil ialah Abdullah Rifa'i asal pesantren Mansajul Ulum, Pati, sementara KH. Mustofa Bisri dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang adalah sang mertua.
Silsilah keluarga tersebut mengungkap Ulil sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama dengan sapaan Gus Ulil.
Baca Juga: Ketua PBNU Panen Kritik Usai Sebut Penolak Tambang Wahabisme: yang Nggak Sejalan Dicap Wahabi
2. Pendidikan Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla belajar di pesantren Mansajul 'Ulum setelah lulus dari Madrasah Mathali'ul Falah asuhan KH. M. Ahmad Sahal Mahfudz.
Gus Ulil kemudian melanjutkan kuliah di LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Gelar Master didapatkan Gus Ulil dari Universitas Boston, sementara program doktoral diselesaikannya di Universitas Harvard.
3. Perjalanan Karier Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU 2022-2027.
Gus Ulil juga salah satu pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) bersama Luthfi Assyaukanie dan Nong Darol Mahmada.
Salah satu pemasok dana JIL adalah The Asia Foundation sebesar Rp1,4 miliar pada 2001-2005 silam.
Berita Terkait
-
Kenapa Ustaz Abdul Somad Tak Pernah Mau Jadi Imam Salat Minta Hujan?
-
Tuai Kontroversi, Gus Ulil Bolehkan Suap-Menyuap Demi Dapatkan Hak
-
Aktivis Penolak Tambang Raja Ampat Dicap Wahabi, Ferry Irwandi Skakmat Gus Ulil: Sesat Pikir!
-
Dari Wahabi ke Oligarki, Ketua PBNU Gus Ulil Tuduh Aktivis Lingkungan Didanai Amerika
-
Akun Aktivis Greenpeace Indonesia Diretas Usai Debat Tolak Aktivitas Tambang dengan Ketua PBNU
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba