Suara.com - Pemerintah diingatkan risiko kerusakan lingkungan serta kerugian ekonomi bagi masyarakat dari rencana pembangunan Giant Sea Wall di pantai utara Jawa. Dampak dari proyek besar itu bahkan dikhawatirkan sama buruk dengan reklamasi.
Dosen Ekonomi Sumber Daya Alam di Universitas Trilogi Jakarta, Muhamad Karim memperkirakan kalau proyek Giant Sea Wall pada akhirnya pasti akan menggusur masyarakat pesisir.
"Giant Sea Wall bukan sekadar membangun suatu penghalang atau mitigasi dari perubahan iklim dan abrasi di pesisir. Karena ketika membangun itu, dampaknya secara ekologi bagi ekosistem di wilayah pesisir di Pantura Jawa dampaknya akan parah. Juga akan menggusur masyarakat pesisir," kata Karim dalam diskusi bersama Auriga Nusantara di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Karim berpandangan kalau proyek Giant Sea Wall berpotensi merusak ekosistem laut, termasuk suplay ikan-ikan untuk nelayan. Akibatnya aktivitas penangkapan ikan bisa area pantai utara Jawa itu bisa terganggu.
"Walaupun kalau kita lihat data sumber ikan di Pantura sudah over eksplorasi dan full eksploitasi, tapi di situ masih ada sumber kehidupan, itu kan nanti mereka tergusur juga. Jadi sama saja dengan reklamasi sebetulnya Giant Sea Wall itu," kritik Karim.
Daripada membangun Giant Sea Wall, Karim menyarankan kalau pemerintah sebaiknya melakukan restorasi dan rehabilitasi.
"Rehabilitasi mangrove, restorasi terumbu karang di pantura Jawa. Coba kalau sepantura Jawa bikin mangrove tebalnya 200 meter, cepat kok tumbuhnya mangrove, 3 tahun sudah bagus. Tidak terjadi apa-apa, bisa mencegah dampak perubahan iklim, bisa cegah abrasi," ungkap Karim.
Menurutnya, sebenarnya sudah banyak solusi untuk mencegah perubahan iklim dan abrasi di pesisir. Serta di Indonesia jugabtelah tersedia berbagai teknologi yang ramah lingkungan.
Namun, Karim melihat kalau pemerintah seolah sengaja enggan menggunakan itu demi produksi hasil alam melimpah meski sebenarnya tidak jangka panjang.
Baca Juga: Didesak Minta Maaf, Koalisi Sipil: Fadli Zon Justru Kaburkan Pelanggaran HAM Tragedi 98
Dia mencontohkan dampak nyata Giant Sea Wall sebenarnya telah terjadi di wilayah Jakarta Utara.
"Lihat aja di Jakarta Utara, tembok yang dibangun, itu apa mini Giant Sea Wall? Sudah hancur kan malah terjadi abrasi besar-besaran," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan lebih baik lakukan rehabilitasi yang tidak perlu biaya banyak untuk melakukannya.
"Enggak perlu duit triliunan, tapi ekosistem bisa pulih. Orang bisa lagi menangkap ikan, bisa dijadikan ekowisata. Justru bisa menguntungkan masyarakat. Kalau Giant Sea Wall menguntungkan kontraktor," pungkasnya.
Prabowo Ngotot Garap Giant Sea Wall
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya proyek pembangunan Giant Sea Wall di pantai Utara Jawa. Menurutnya, proyek tersebut sangat strategis dan vital bagi Indonesia.
Berita Terkait
-
Didesak Minta Maaf, Koalisi Sipil: Fadli Zon Justru Kaburkan Pelanggaran HAM Tragedi 98
-
Keluarga Korban Tragedi Semanggi Khawatir Pembelokan Sejarah, Sumarsih Ultimatum Menbud Fadli Zon
-
Tepis Fadli Zon? Viral BJ Habibie Bongkar Fakta Pemerkosaan Massal 98: Kita Mengutuk Tindakan Biadab
-
Nihilkan Korban Pemerkosaan 98? Sosok Fadli Zon Dikuliti Netizen: Dari Dulu Memang Pro Cendana
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!