Suara.com - Isu terkait usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka jadi topik hangat di media mainstream dan media sosial beberapa hari terakhir.
Semua berawal saat Forum Purnawirawan TNI bersurat kepada DPR-MPR. Forum ini mengajukan usulan pemakzulan Gibran sebagai wakil presiden.
Diskusi terkait usulan pemakzulan Gibran salah satunya diangkat oleh Karni Ilyas lewat program Indonesia Lawyers Club (ILC). Hadir beberapa narasumber yang diundang, termasuk pakar hukum tata negara Refly Harun dan Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik.
Dalam paparannya, Freddy menilai aspirasi Forum Purnawirawan TNI tidaklah penting. Ada beberapa argumentasi yang melatarbelakangi penilaiannya tersebut.
"Yang tanda tangan itu hanya empat jenderal itu, Bang Karni. Jadi, oke secara apa namanya negara demokrasi kita tadi aspirasi biasalah ya. Tapi yang mau saya katakan adalah kenapa saya katakan ini ya aspirasi biasa aja. Saya mengatakan bahkan ini aspirasi yang tidak penting," kata Freddy dikutip Selasa, 17 Juni 2025.
Bukan cuma itu, Freddy juga melihat aspirasi yang disampaikan Forum Purnawirawan TNI tersebut juga cenderung provokatif. Menurut dia, aspirasi ini tak lepas dari kepentingan politik yang tak terwujud di Pilpres 2024.
"Bisa kita lihat latar belakang beliau-beliau ini ke belakang berada di mana ketika pilpres. Jadi saya melihat hanya individu-individu jadi terlalu elitis," ujar dia.
Baiknya menurut Freddy, aspirasi tersebut ditahan hingga Pilpres mendatang.
"Beliau-beliau ini orang-orang yang belum move on, gitu loh ya. Sabar. Kenapa? Masih ada 2029 kalau pengin mengambil ahli kekuasaan lagi," katanya.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Dianggap Berhasil Berantas Korupsi? Ada Fakta Pahit di Baliknya!
Anggapan aspirasi Forum Purnawirawan TNI tak penting dibantah telak oleh Refly Harun ketika mendapat kesempatan berbicara di acara tersebut.
Menurut dia, isu usulan pemakzulan Gibran penting dan perlu diangkat ke publik. Refly sampai menyebut nama Karni Ilyas, host ILC sekaligus Wakil Direktur Utama TVOne.
"Saya (berbicara di sini) akan memberi manfaat bagi rakyat Indonesia karena saya tidak berasumsi Bang Karni mengangkat tema ini menjadi tema yang enggak penting," ujar Refly mengawali.
Bila tema tersebut dianggap tak penting, sama saja menyebut Karni Ilyas gagal sebagai wartawan senior.
"Berarti sebagai wartawan senior gagal dong Bang Karni mengangkat tema yang enggak penting," kata Refly Harun.
Refly kembali menegaskan bahwa tema seperti ini penting. Salah satu buktinya, stasiun tv yang lain juga mengangkat tema serupa.
Berita Terkait
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Berapa Harga Buku Gibran The Next President? Viral Lagi Gegara Dinilai Tak Laku
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Senasib dengan Kaesang Pangarep, 4 Bisnis Gibran Rakabuming Juga Bangkrut Tapi Tambah Tajir
-
Profil SMA Santo Yosef Solo yang Blak-Blakan Ungkap Ijazah Gibran
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor