Secara hukum, Yunani sebenarnya memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti perintah tersebut karena merupakan anggota ICC.
Namun, banyak pengamat menilai kecil kemungkinan Yunani akan menangkap atau menahan Netanyahu.
Hal ini disebabkan oleh pertimbangan politis, terutama mengingat kedekatan hubungan diplomatik kedua negara.
Pernyataan pemerintah Yunani sebelumnya juga mengindikasikan sikap berhati-hati terhadap isu tersebut.
Juru bicara pemerintah Yunani, Pavlos Marinakis, dalam konferensi pers pada tahun lalu menyatakan bahwa keputusan ICC tidak membantu menyelesaikan konflik, dan menyiratkan bahwa Israel adalah pihak yang menjadi korban, bukan pelaku.
"Keputusan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah apa pun," ujar Marinakis saat itu.
Ia menambahkan bahwa menyamakan Israel dengan negara-negara agresor lainnya adalah sebuah kesalahan, karena dalam banyak kasus, Israel justru menjadi target dari serangan teroris.
Dengan pernyataan tersebut, sikap pemerintah Yunani tampaknya cenderung mendukung Israel, setidaknya dalam konteks diplomatik.
Maka tak mengherankan jika Yunani dipandang sebagai tempat perlindungan yang aman bagi Netanyahu dalam kondisi genting seperti sekarang.
Baca Juga: Rudal Hipersonik Iran Gagal Dicegah Israel: Kota Haifa Hancur, Korban Berjatuhan
Meski begitu, hingga saat ini belum ada pernyataan terbuka dari Yunani terkait keberadaan Netanyahu, ataupun sikap resminya terhadap surat perintah ICC.
Dunia Internasional pun terus memantau pergerakan politik ini, sambil menanti apakah akan ada konsekuensi hukum atau justru langkah kompromistis lainnya dari negara-negara yang berkepentingan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Netanyahu Tolak Rencana Donald Trump Akui Kemerdekaan Palestina, Benarkah?
-
Dukung Benjamin Netanyahu Ditangkap, Wakil Ketua MPR Bandingkan dengan Kasus Presiden Filipina
-
Gaza Terancam Terbelah: Netanyahu Umumkan Rencana Koridor Militer Kontroversial
-
Macron Ultimatum Netanyahu: Serangan di Gaza Harus Dihentikan
-
Perilaku Tidak Pantas? Kabinet Israel Berusaha Singkirkan Jaksa Agung yang Kritik Netanyahu
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya